Sukses

Parenting

5 Tanda Anak Mengalami Bullying yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Fimela.com, Jakarta Bullying atau perundungan menjadi salah satu masalah yang sering dialami atau dilakukan oleh anak. Beberapa psikolog mengatakan bahwa jika ini terus menerus terjadi, hal itu bisa berdampak buruk pada kehidupan seorang anak.

Namun di banyak kasus, anak enggan menceritakan perundungan yang mereka terima pada guru atau orangtua karena berbagai alasan. Bila dibiarkan, tidak sedikit anak yang mengalami masalah secara psikologis.

Salah satu cara agar orangtua bisa mengetahui anak jadi korban bully atau tidak dengan menjalin komunikasi baik dengannya. Jadilah pendengar yang baik bagi anak. Jika ada masalah, dengarkan baik-baik sebelum mengambil tindakan. 

Untuk membantu orangtua agar lebih peka terhadap anaknya, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 tanda anak mengalami bullying yang perlu diwaspadai orangtua. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini. 

Anak Terlihat Murung

Bullying dapat dengan mudah terjadi di lingkungan sekolah. Jika anak mengalami bullying dalam kurun waktu yang lama, dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Anak yang sering mengalami bullying akan terlihat lebih murung, tidak percaya diri, mudah cemas, dan menutup diri dari dari orang disekitarnya.

Malas untuk Berteman

Bagi sebagian besar anak yang menjadi korban bullying, mereka akan lebih menutup diri dari orang lain. Tak jarang mereka lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Hal ini terjadi karena ia trauma akan mendapatkan perlakuan yang dengan teman-teman yang melakukan bullying terhadap dirinya.

Malas Pergi ke Sekolah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bullying sering terjadi di lingkup sekolah. Anak yang menjadi korban bullying biasanya merasa malas untuk pergi kesekolah. Bahkan mungkin ada niatan untuk pindah sekolah. Bukan karena anak malas untuk belajar, hal tersebut dilakukan untuk menghindari perundungan yang dilakukan teman-temannya.

Memandang Buruk Dirinya Sendiri

Jika seseorang sering mengalami bullying maka tidak menutup kemungkinan ia akan menilai dirinya buruk. Ia berpikir ada yang salah darinya. Bahkan lebih parahnya lagi mereka akan menyakiti dirinya sendiri.

Sulit Konsentrasi

Sering mengalami bullying membuat seseorang tidak dapat konsentrasi melakukan kegiatan belajar atau kegiatan lainnya. Ia akan lebih sering memikirkan bagaimana cara menghindari orang-orang yang melakukan bullying terhadap dirinya. Sulit konsentrasi juga dapat disebakna karena ia terlalu cemas dengan tindakan dari bullying.

Untuk orang tua, ada baiknya lebih perhatikan kegiatan anak disekolah. Jika anak mengalami perubahan perilaku seperti diatas ada baiknya untuk menanyakan kepada anak. Bicaralah dengan lembut, tanyakan apa yang sedang terjadi padanya. Jika mengetahui pelaku bullying, tegur dengan lembut, ajaklah bicara anak dengan baik-baik dan kontrol emosi. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading