Sukses

Parenting

Orangtua Wajib Tahu, Ini Dampak Positif dan Negatif Menonton Film Animasi Bagi Anak

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, di era digital seperti sekarang, film animasi bukan lagi sekadar hiburan bagi anak-anak, melainkan sudah menjadi bagian dari keseharian mereka. Baik di televisi, YouTube, maupun layanan streaming online, konten animasi hadir dalam berbagai bentuk yang mudah diakses kapan saja. Tak heran jika banyak anak yang tumbuh besar dengan tokoh kartun favorit mereka.

Sebagian besar orangtua mungkin menganggap menonton animasi sebagai aktivitas yang aman selama tidak berlebihan. Padahal, di balik tampilan yang lucu dan penuh warna, film animasi punya pengaruh yang lebih besar dari sekadar menghibur. Ada dampak positif yang bisa mendukung tumbuh kembang anak, namun juga risiko yang perlu diwaspadai.

Untuk itu, orangtua perlu memahami dampak baik-buruknya untuk perkembangan anak agar tidak salah langkah. Dilansir dari oxfordtvm.com, berikut adalah penjelasan plus-minus film animasi bagi anak!

Dampak Positif Menonton Film Animasi bagi Anak

1. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas Anak

Film animasi menyajikan cerita dan visual yang penuh warna, fantasi, serta karakter unik yang bisa memicu daya khayal anak. Saat menonton, anak menggunakan berbagai indera sekaligus untuk memahami alur cerita dan membayangkan situasi yang terjadi.

Proses ini membantu memperkuat koneksi antara otak dan sensorik mereka, yang berpengaruh positif terhadap kreativitas dan cara mereka mengekspresikan diri. Imajinasi yang terasah juga membuat anak lebih mudah menyerap pelajaran dalam bentuk visual.

 

2. Peniruan Perilaku Negatif dari Karakter Kartun

Dalam animasi, anak sering melihat karakter menghadapi tantangan dan mencari solusi. Tanpa disadari, anak mulai belajar menyusun alur berpikir dan mengenali konsep sebab-akibat melalui cerita yang mereka tonton.

Ini sangat membantu perkembangan cara berpikir logis dan analitis. Kemampuan ini kelak bisa diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari saat menghadapi situasi baru atau masalah sederhana.

3. Meningkatkan Daya Ingat dan Koneksi Antarindera

Saat menonton animasi, anak menyerap informasi melalui suara dan gambar yang bergerak. Kombinasi ini mendorong otak untuk membangun koneksi  antara indera penglihatan dan pendengaran.

Proses ini terbukti membantu memperkuat memori dan kemampuan anak dalam mengenali pola, bahasa, hingga emosi karakter. Semakin sering dilakukan dengan konten yang tepat, semakin optimal perkembangan kognitif mereka.

 

4. Memperkaya Kosakata dan Persepsi Sensorik

Animasi bisa memperkenalkan anak pada berbagai istilah dan ekspresi baru yang tidak selalu muncul dalam percakapan sehari-hari. Dengan visualisasi yang mendukung, anak lebih mudah memahami makna kata-kata tersebut.

Selain itu, pengulangan dalam dialog dan narasi membuat anak semakin familiar dengan bahasa, yang berdampak pada kemampuan berbicara dan menyampaikan pendapat. Ini juga membantu membangun kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

5. Mendukung Minat Belajar Jangka Panjang

Ketika anak menikmati proses menonton sambil belajar, hal ini bisa membentuk hubungan positif antara hiburan dan edukasi. Mereka belajar tanpa merasa terbebani, dan ini mendorong rasa ingin tahu yang sehat.

Pengalaman ini menjadi pondasi awal untuk membangun kebiasaan belajar sepanjang hidup. Anak pun tumbuh menjadi individu yang lebih aktif dalam mencari pengetahuan dan terbuka terhadap pengalaman baru.

 

Dampak Negatif Menonton Film Animasi bagi Anak

1. Paparan Konten yang Tidak Sesuai Usia

Tidak semua film animasi ditujukan untuk anak. Beberapa di antaranya mengandung kekerasan terselubung, humor yang terlalu kasar, atau nilai-nilai yang bertentangan dengan etika yang ingin ditanamkan pada anak.

Jika dibiarkan tanpa pengawasan, anak bisa menyerap dan menormalisasi perilaku atau ucapan yang tidak sesuai usianya. Hal ini tentu berdampak pada cara mereka bersikap di lingkungan sosial.

2. Peniruan Perilaku Negatif dari Karakter Kartun

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, termasuk gaya bicara, ekspresi, dan tindakan karakter favorit mereka. Jika yang ditiru adalah karakter yang agresif atau sarkastik, perilaku anak pun bisa ikut terpengaruh.

Hal ini bisa menyebabkan perubahan dalam interaksi anak dengan teman atau keluarga. Anak mungkin menjadi lebih reaktif, keras, atau sulit diatur jika terlalu sering menonton karakter dengan kepribadian negatif.

3. Overstimulasi Akibat Waktu Layar Berlebihan

Terlalu sering menonton animasi bisa membuat anak mengalami kelelahan sensorik, karena otak terus-menerus distimulasi oleh warna mencolok, suara nyaring, dan alur cepat, yang lama-lama bisa membuat anak sulit fokus pada aktivitas lain.

Anak juga bisa kehilangan minat untuk bermain di luar, membaca buku, atau bersosialisasi secara langsung, yang berisiko memengaruhi perkembangan emosional dan kemampuan bersosialisasi mereka.

4. Minimnya Pendampingan Dari Orangtua

Banyak orangtua yang membiarkan anak memilih tontonan sendiri tanpa memeriksa isinya terlebih dahulu. Padahal, anak belum tentu bisa membedakan mana tayangan yang sehat dan mana yang berbahaya bagi mentalnya.

Tanpa arahan, anak akan membentuk pemahamannya sendiri terhadap nilai-nilai yang muncul di layar, yang belum tentu sesuai dengan yang diajarkan di rumah. Di sinilah pentingnya keterlibatan orangtua.

5. Distorsi Antara Dunia Nyata dan Fantasi

Anak-anak di usia dini masih kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya fiksi. Cerita kartun yang terlalu fantastis bisa membuat mereka memercayai hal-hal yang tidak logis sebagai sesuatu yang benar.

Jika tidak diluruskan, hal ini bisa membuat anak tumbuh dengan persepsi yang keliru tentang dunia di sekitarnya. Dalam jangka panjang, bisa berpengaruh pada cara mereka memahami realitas dan membuat keputusan.

 

Sahabat Fimela, itulah beberapa dampak positif dan negatif dari menonton film animasi bagi perkembangan anak. Terus dampingi anak saat ia menonton konten apapun yang ada di gadget, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading