Sukses

Relationship

Ikhlas Melepaskan, Tips Mengakhiri Hubungan Toxic Penuh Kekerasan

Fimela.com, Jakarta Saat menjalani hubungan asmara, setiap orang pasti ingin memiliki hubungan yang bahagia, penuh cinta dan kasih sayang. Siapapun pasti juga ingin memiliki hubungan yang baik-baik saja tanpa adanya kekerasan fisik pun psikis di dalamnya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terjebak dalam hubungan toxic karena pasangan sering menyakiti secara fisik pun psikis. 

Bagi beberapa orang, keluar dari hubungan percintaan toxic yang diliputi oleh tindak kekerasan bukanlah hal mudah. Tak jarang korban merasa terhimpit dengan banyaknya pertimbangan. Beberapa orang merasa sangat berat untuk mengakhiri hubungannya bersama pasangan meskipun ia tahu bahwa ia akan sangat menderita, sakit hati dan kecewa selamanya.

Perilaku Kekerasan Sulit Disembuhkan

Melansir dari laman liputan6.com, perilaku kekerasan bukanlah suatu hal yang mudah untuk disembuhkan.  Menurut psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani, tidak sedikit pelaku kekerasan yang seolah meminta maaf dengan tulus padahal ia akan mengulangi kesalahan yang sama ke depannya. 

Jika hubungan dengan orang seperti ini terus menerus dilanjutkan, hal ini tentu akan memberikan kesedihan dan penderitaan yang lebih panjang ke depannya. 

Jika pun seseorang ingin mengakhiri hubungan toxic yang penuh kekerasan di dalamnya, ini memerlukan jeda khusus. ”Jika ingin mengakhiri sebaiknya tidak dilakukan langsung usai kejadian, karena sang pelaku biasanya akan menolak dan terkadang berjanji tidak mengulangi, meskipun janji tersebut tidak selalu ditepati," ujar Efnie.

Bagaimana Mengakhiri Hubungan Toxic?

Ketika seseorang ingin mengakhiri hubungan yang toxic, kunci utamanya adalah konsisten untuk mengkhiri hubungan. Kamu juga penting merasa ikhlas untuk melepaskan pasangan yang selama ini telah menemanimu dan menjadi seseorang yang spesial di hidupmu. Bila perlu, mintalah pendampingan dari orang terdekatmu. 

“Cara yang aman adalah jika didampingi oleh orang terdekat. Hal ini untuk mengantisipasi apabila kekerasan dilakukan kembali. Orang terdekat bisa berada di posisi yg masih mengawasi dan tidak duduk bersama secara langsung," tambah Efnie. 

Ketika hubungan toxic tak bisa lagi disembuhkan dan hanya menyebabkan penderitaan yang tiada akhir, tak ada salahnya untuk memikirkan ulang apakah ingin melanjutkan hubungan atau mengakhirinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading