Sukses

Relationship

Mengenal Hopeless Romantic dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela merasa terjebak dalam siklus cinta yang selalu berakhir dengan kekecewaan? Mudah untuk jatuh cinta, memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangan, dan rela mengabaikan tanda-tanda bahaya dalam hubungan? Jika ya, Sahabat Fimela mungkin termasuk dalam kategori hopeless romantic.

Hopeless romantic memang identik dengan idealisme cinta yang tinggi. Mereka mendambakan kisah cinta seperti di dongeng, penuh dengan romansa dan kebahagiaan abadi. Namun, di balik idealisme tersebut, tersembunyi ekspektasi yang tidak realistis dan kecenderungan untuk mengabaikan realitas.

Jika Sahabat Fimela ingin keluar dari belenggu hopeless romantic dan menuju cinta yang lebih sehat dan realistis, berikut Fimela merangkum beberapa langkah yang bisa dicoba.

1. Kenali Ciri-ciri Hopeless Romantic

Langkah pertama adalah memahami ciri-ciri hopeless romantic. Berikut beberapa tandanya:

  1. Memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangan dan hubungan. Hopeless romantic cenderung memiliki visi ideal tentang pasangan dan hubungan yang sulit dicapai dalam kenyataan.
  2. Cepat jatuh cinta dan mudah tergoda. Mereka mudah terbawa perasaan dan menjalin hubungan tanpa pertimbangan matang.
  3. Memiliki rasa percaya diri yang rendah. Hopeless romantic sering mencari validasi dari pasangan dan membutuhkan pujian untuk merasa dicintai.
  4. Sulit menerima penolakan. Mereka mudah terpuruk dan patah hati ketika cintanya ditolak.
  5. Memiliki pola pikir "all or nothing" dimana  Hopeless romantic melihat hubungan hanya dalam dua pilihan, yaitu antara cinta sejati atau kegagalan total.

2. Sadari Dampak Negatif Hopeless Romantic

Sikap hopeless romantic tidak hanya membawa kekecewaan dalam percintaan, tetapi juga dapat berdampak negatif pada aspek lain kehidupan. Berikut beberapa dampaknya.

  1. Menurunkan harga diri. Terlalu fokus pada cinta ideal dapat membuat hopeless romantic merasa tidak berharga ketika tidak menemukan pasangan yang sesuai ekspektasi.
  2. Membuat hubungan tidak sehat. Hopeless romantic cenderung mentolerir perilaku tidak sehat dari pasangan demi mempertahankan hubungan.
  3. Menyebabkan stres dan kecemasan. Kekecewaan dan kegagalan dalam hubungan dapat memicu stres dan kecemasan pada hopeless romantic.

3. Bangun Ekspektasi yang Realistis

Cinta yang sehat bukanlah tentang dongeng, melainkan tentang dua individu yang saling menerima satu sama lain apa adanya. Untuk membangun ekspektasi yang realistis, penting bagi Sahabat Fimela untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kekurangan. Tidak ada yang sempurna, termasuk pasangan dan dirimu sendiri. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan jujur sangatlah penting. Sampaikan ekspektasi dan kebutuhanmu kepada pasangan dengan terbuka dan jujur, sambil memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan diri, karena setiap orang berkembang seiring waktu, termasuk kamu dan pasanganmu. 

4. Fokus pada Diri Sendiri

Sebelum terlibat dalam hubungan dengan orang lain, sangat penting untuk fokus pada diri sendiri terlebih dahulu. Luangkan waktu untuk benar-benar mengenali diri sendiri. Pahami apa yang Sahabat Fimela  inginkan, butuhkan, dan hargai dalam hidup. Meningkatkan harga diri adalah kunci. Bangun rasa percaya diri dan hargai dirimu sebagai individu yang berharga.

Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia dan menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosionalmu dengan baik. Jalani hidup dengan sehat dan bahagia, pastikan Sahabat Fimela memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan emosional sendiri sebelum mencari hubungan dengan orang lain.

5. Berhati-hatilah dalam Memilih Pasangan

Berhati-hatilah dalam memilih pasangan. Ketika Sahabat Fimela siap untuk memulai hubungan, carilah pasangan yang:

  1. Menghargai dan menerima apa adanya.
  2. Memiliki nilai-nilai dan tujuan hidup yang sejalan.
  3. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
  4. Bersedia berkomitmen dan berusaha untuk membangun hubungan yang sehat.

Ingatlah bahwa setiap hubungan, baik yang berhasil maupun yang gagal, merupakan pengalaman berharga. Evaluasialah setiap hubungan dan pelajari pelajaran dari pengalaman tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

Jika Sahabat Fimela merasa sulit untuk keluar dari pola pikir hopeless romantic, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu Sahabat Fimela memahami akar permasalahan dan mengembangkan pola pikir yang lebih sehat tentang cinta dan hubungan. Ingatlah bahwa cinta yang sehat dan realistis adalah tentang dua orang yang saling menghormati, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Lepaskan diri dari belenggu hopeless romantic dan ciptakan hubungan yang lebih positif dan sehat ya, Sahabat Fimela!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading