Begini Rasanya Jadi LGBT di Negara yang Masih Menabukannya

Karla Farhana diperbarui 02 Jul 2015, 03:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti tahu, 50 negara bagian di Amerika Serikat sudah melegalkan kesetaraan pernikahan bagi para LGBT (lesbian, gay, bisexual dan transgender). Tapi, masih banyak negara-negara yang belum bisa menerima para LGBT ini. Menjadi LGBT di negara yang masih menabukannya sama sekali enggak gampang. Berikut Bintang.com paparkan kesulitan-kesulitannya. 

1. Harus Bohong

Kamu enggak bisa bilang ke orang lain, bahkan orang terdekat, kalau kamu itu bagian dari LGBT. Orang-orang akan bergosip tentang kamu, lalu perlahan-lahan menjauh. 

2. Dipaksa untuk Menikah

Kamu harus menikah dengan orang yang kamu enggak cintai  sama sekali. Pasangan kamu harus lawan jenis. Ketika kamu akhirnya harus menikahinya, malam pertama kamu biasanya hampa. Pernikahan yang seharusnya menjadi bahtera kehidupan yang manis, berubah jadi mimpi buruk.   

3. Jiwa Terancam

Ancaman disakiti bahkan sampai dibunuh dari orang-orang yang menentang adanya LBGT. 

4. Dianggap Sakit

Orang lain menganggap yang terjadi padamu adalah penyakit yang  bisa disembuhkan. Penyembuhannya biasanya dilakukan oleh psikiater atau juga lewat pemuka agama. 

5. Dianggap Penjahat 

Di beberapa negara yang belum melegalkan LGBT, seperti di Ghana, menjadi bagian dari komunitas LGBT sama dengan penjara. Kamu bisa dikurung di dalam sel selama tiga tahun. 

 

Begitu rasanya jadi LGBT di negara yang belum melegalkannya. Seakan untuk hidup pun kamu enggak punya hak. 

Baca juga: 20 Fashion Item Pelangi untuk Rayakan Kesetaraan bagi LGBT

Tag Terkait