Catatan Kehidupan Pak Raden (3)

Komarudin diperbarui 02 Nov 2015, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesuksesan Si Unyil rupanya tak berbanding lurus dengan kehidupan Pak Raden. Untuk menyambung hidup ia menjadi dosen tamu di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1999. Seperti diceritakan Aprilia Apsari, alumnus Jurusan Desain Grafis, Fakultas Seni Rupa IKJ dalam tulisannya 'Potret Seorang Pak Raden' yang dimuat dalam Katalog Pameran Tunggal Sketsa Drs Suyadi pada 2013 lalu.

"Beliau yang berdiri di hadapan kalian ini adalah Suyadi, yang juga populer dengan panggilan Pak Raden," kenang Aprilia mengutip pernyataan seorang dosen tetapnya. "...dalam kuliah beliau saat itu kami diwajibkan untuk membuat ilustrasi dengan warna hitam putih saja, ternyata itu tidak mudah," lanjutnya.

Hari itu Fakultas Seni Rupa IKJ kedatangan seorang dosen tamu, seorang lelaki berbadan gemuk berambut ikal. Ia tak datang dengan identitasnya, mengenakan beskap, kumis tebal dan alis melengkung, serta suara berat. Pak Raden hanya mengenakan kemeja lengan pendek.

Selain sempat mengajar, Pak Raden juga tinggal di sebuah kontrakan. Sebelum tinggal di Petamburan, Jakarta Barat,  ia sempat mengontrak di sebuah rumah di Jalan Kebon Nanas I/22, Jakarta Timur. Di rumah itu, ia tinggal bersama Nanang. 

Seperti diberitakan, di rumah itu tak ada barang mewah. Di ruang tamu hanya ada televisi 14 inci. Ruang tamu, ruang makan, dan kamar disesaki lukisan, sketsa, boneka, buku-buku, hingga kucing.  

Bagaimana  kehidupan Pak Raden selanjutnya?