Doyan Eksperimen, Clean Bandit Tertarik Alat Musik Tradisional

Joanzen Yoka diperbarui 08 Des 2015, 19:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Clean Bandit yang beranggotakan Jack Patterson, Grace Chatto, Neil Amin-Smith, Luke Patterson siap mengguncang Jakarta malam ini. Grup elektronik asal Britania Raya ini dikenal selalu menciptakan musik dengan memadupadankan musik instrumental dan elektronik.

"Kami dahulukan sisi musikalnya baru ke lirik. Misalnya drum kit, beat-nya elektronik, kami gabung dengan keahlian musik klasik. Ada violin, cello, piano, akustik dan elektronik jadi sesuatu yang baru," tutur Grace Chatto salah satu personil Clean Bandit di Hotel Sheraton, Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (7/12/2015) malam.

Inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan lingkungan sekitar. Salah satunya, ketika Clean Bandit menciptakan lagu Rather Be. Diakuinya, awal ide menciptakan musik dari lagunya itu ketika sedang saling berbincang.

"Nggak ada yang spesifik sih. Personil kami ada yang suka publik transportasi, makanya itu dijadikan video klip. Kami suka travelling, kemudian saat ngobrol muncul ide nada musik seperti di lagu Rather Be itu. Kami mainkan pakai cello, terus eksperimen lagi, dan kami rasa keren," jelasnya.

Lebih lanjut, Clean Bandit sering kali tampil dengan nada-nada musik baru. Dengan keanekaragaman alat musik yang dimiliki oleh Indonesia, Clean Bandit pun tertarik untuk menggunakan alat musik tradisional tanah air untuk mengiringi musiknya kelak.

"Kita pernah tampil pakai alat musik tradisional, pas tampil di Tokyo kami pakai instrumen tradisional Jepang. Kami juga suka alat musik tradisional yang unik. Mungkin kami bisa coba alat musik tradisional Indonesia nanti," ungkap Jack Patterson selaku bassis Clean Bandit.