2 Orang Ini Jadi Tersangka Perekrut Dokter Rica Masuk Gafatar

Karla Farhana diperbarui 14 Jan 2016, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Berita ditemukannya dokter Rica memang membuat keluarga dan masyarakat sedikit lega. Dengan ditemukannya dokter Rica, masyarakat berharap Ahmad Kevin, Erri, dan orang-orang hilang lainnya lantaran ikut berjihad bersama sebuah organisasi terlarang, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), akan cepat ditemukan. 

Sebelumnya, dokter Rica dan anak balitanya terdeteksi berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Berkat penelitian yang dilakukan Polda DIY terhadap surat dokter Rica untuk suaminya, dokter Rica dan anaknya yang masih balita berhasil ditemui di Bandara Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Di saat yang sama, Polda DIY juga berhasil meringkus dua tersangka yang diduga sebgai perekrut dokter Rica. 

Liputan6 melaporkan, ternyata, dua orang tersebut merupakan sepupu dokter Rica sendiri, Eko Purnomo dan Veni Orinanda. Mereka kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, mereka juga diduga merekrut dokter cantik ini sebagai anggota Gafatar. 

"Kemarin sudah ditetapkan dua orang tersangka. Dua orang sepupu dokter Rica, pasalnya KUHP, melarikan orang dewasa," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan kepada Liputan6, Rabu (13/1) kemarin. Namun, hingga kini dokter Rica masih enggan untuk berbicara saat diperiksa polisi. 

Dilansir dari sebuah media online nasional, kondisi psikis dokter Rica masih labil. Meskipun kondisi fisik dokter Rica sehat, tapi dia sering melamun. Media online tersebut menulis, kondisi yang labil ini kemungkinan karena dokter Rica sudah berada di bawah pengaruh Eko dan Veni. Bahkan, selama di perjalanan, kartu ATM dokter Rica sudah dipegang Eko. 

Penyidik Polda Jogjakarta AKBP Ganda Saragih kepada media tersebut mengatakan, dia tidak bisa mengambil keputusan karena di bawah kekuasaan Eko dan Veni. “Selama perjalanan, dokter Rica tidak bisa menghubungi keluarga. Dia tidak bisa mengambil keputusan karena di bawah kekuasaan Eko dan Veni. ATM milik dokter Rica juga sudah dibawa Eko," katanya. 

 

 

What's On Fimela