Sediakan Layanan Kesehatan, Pasangan Ini Diculik di Burkina Faso

Asnida Riani diperbarui 18 Jan 2016, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah Istanbul dan Jakarta, Burkina Faso pun tak luput dari serangan teror. Tepat sehari setelah kekacauan 'meledak' di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, peristiwa nahas yang serupa juga terjadi di hotel dan cafe di Ouagadougou, Burkina Faso, Afrika Barat. Tak hanya ledakan dahsyat, penyanderaan pun turut 'menghiasi' teror di jantung ibu kota Burkina Faso.

Diwartakan Telepgrah, setidaknya 25 orang, termasuk di antaranya 18 warga Amerika Serikat, meregang nyawa kala empat orang pelaku teror bersorban yang diduga sebagai anggota Al-Qaeda melepaskan tembakan membabi-buta ke arah kerumunan pada Jumat (15/1) malam waktu setempat.

Seakan ingin memperpanjang teror, kasus penculikan pun menyeruak ke telinga publik. Adalah Ken dan Jocelyn Elliott yang dilaporkan hilang tepat ketika serangan teror melanda Ouagadougou. BBC memuat, pasangan yang berusia sekitar 80 tahunan ini sudah membangun fasilitas medis di Djibo, dekat perbatasan Mali sejak 1970-an.

Meski waktu hilangnya pasangan asal Australia ini bertepatan dengan tragedi berdarah Burkina Faso, namun sebagaimana dilaporkan ABC News, pihak kepolisian setempat belum bisa memastikan apakah kasus penculikan ini terkait dengan peristiwa nahas yang terjadi pada Jumat malam tersebut.

Radio New Zaeland memuat, sebelum pindah ke Burkina Faso, Dr. Elliot bekerja di rumah sakit Fremantle dan Royal Flying Doctor Service di Kalgoorlie. Dilansir dari BBC, hingga kini penduduk lokal terus memberikan dukungan agar pasangan yang membuka kembali beberapa rumah sakit yang sempat tutup tersebut bisa ditemukan.