Berita Hari Ini: Pendidikan, Kesehatan Jantung, 'ATM' Beras

Ega Maharni diperbarui 24 Nov 2016, 17:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, berharap kerja sama Indonesia dengan Pemerintah Belanda dapat memperkuat pembangunan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, baik di tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

Hal itu disampaikan Puan Maharani saat menjadi pembicara kunci dalam forum seminar sesi pertama bertajuk Higher and Vocational Education dan pada sesi kedua yaitu Achieving Universal Health Coverage by Strengthening Primary Care, di Jakarta, Rabu.

Hadir dan memberikan sambutan dalam seminar tersebut Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Hadir juga Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

"Kerja sama ini dapat berupa penguatan kurikulum, penajaman program studi, pemantapan guru dan dosen serta pertukaran pelajar, mahasiswa, dan pemuda. Di samping itu, kerja sama penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi antar perguruan tinggi perlu juga digalakkan untuk memacu peningkatan inovasi teknologi," kata Puan. Artikel selengkapnya di sini.

Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengingatkan pentingnya peran perempuan dalam menjaga kesehatan jantung karena merupakan ujung tombak dalam keluarga.

"Perempuan harus merawat kesehatan jantung dan kesehatan tubuh yang lain dengan baik sehingga dapat banyak berkontribusi, dengan menyampaikan pesan-pesan gaya hidup sehat untuk jantung yang sehat bagi keluarga," ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Syahlina Zuhal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Pihaknya mengajak perempuan lebih sadar dan memahami penyakit jantung dan cara-cara mencegahnya.

Perempuan, ujar dia, juga merupakan agen perubahan yang menciptakan serta mendukung generasi cerdas yang sadar akan pentingnya bergaya hidup sehat. Artikel selengkapnya.

Alumni pengurus Rumah Amal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Budiaji, menciptakan sebuah mesin anjungan terima beras (ATM) beras untuk kaum dhuafa yang ditempatkan di pelataran Masjid Salman ITB Jalan Ganesha Kota Bandung.

"ATM beras ini berikan kepada kami dari salah satu alumni Salman yakni Mas Budiaji dan ATM beras ini resmi beroperasi pada Senin, 7 November 2016 lalu," kata Manajer Penelitian dan Pengembangan Rumah Amal Salman ITB Romi Hadriyansyah, di Bandung, Kamis.

ATM Beras ini memiliki ukuran 60 cm x 60 cm x 160 cm, berbentuk kotak seperti lemari dan sangat mirip dengan mesin ATM biasa.

Selain itu, ATM Beras ini dilengkap dengan perangkat elektronik yakni modem hybriduntuk network GSM/satelit untuk daerah terpencil, serta sistem kontrol dan pemantauan berbasis M2M (machine to machine) atau IoT (Internet of Things). Selengkapnya bisa kamu baca di sini.