Editor Says: Pertemuan Pertama dan Terakhir dengan Mike Mohede

Nizar Zulmi diperbarui 29 Nov 2016, 13:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Jakarta menjadi tempat peraduan nasib yang cukup baru bagi saya, pria asal daerah yang sebelumnya bahkan tak pernah menginjakkan kaki di ibu kota. Berkat campur tangan Tuhan, pengalaman-pengalaman berharga yang dulu hanya ada di angan-angan bisa terwujud satu per satu. Salah satunya pertemuan dengan Big Mike alias Mike Mohede.

Menjadi penanggung jawab konten eksklusif yang tayang setiap minggu tentu bukan perkara mudah. Jadwal artis yang susah ketemu atau faktor-faktor lain menjadi tantangan tersendiri.

 

Saat itu deadline sudah tinggal 3 hari lagi, dan jadwal artis untuk tayang eksklusif pada hari Rabu, 13 Juli 2016 belum terpenuhi. Beberapa nama yang sudah dihubungi pun masih belum jelas. Untungnya, Mike Mohede menjadi penyelemat saya waktu itu.

"Halo Mike, saya Nizar," kata saya saat berjumpa Mike Mohede untuk pertama kali. "Hai, Mike," ucap Mike ditemani sang manajer, Indra Djamal di redaksi Bintang.com.

Momen itu merupakan pertama kalinya saya bertatap muka dan melangsungkan interview dengan Mike Mohede. Seperti yang banyak saya dengar dari orang-orang, Mike memang merupakan sosok yang hangat dan bersahaja.

Wajah Mike Mohede saat itu memang terlihat agak letih karena kesibukan yang ia jalani. Namun ia dengan santai dan memasang raut wajah antusias saat menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang kami ajukan.

Yang pertama dan terakhir kalinya

Mike Mohede termasuk musisi yang perfeksionis dalam berkarya. Hal itu yang juga yang membuat lahirnya album kedua miliknya memakan waktu sampai 10 tahun. Saat kembali dengan album bertajuk 'Kedua', Mike banyak memasukkan lagu-lagu bernuansa patah hati.

Sesi wawancara kami pun banyak membahas tentang perjalanan kariernya sejak di Indonesian Idol hingga sekarang. Obrolan kami berjalan seru, dan saya rasa jawaban yang dilontarkan Mike Mohede sangat sincere dan tak dibuat-buat.

Di beberapa bagian, saya bahkan sempat terdiam menyimak kata-kata ajaib Mike. Untuk sekelas penyanyi yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia musik, figur pelantun Kusayang Kamu ini begitu saya kagumi. Ia tak pelit berbagi ilmu, melempar gurauan dan menghidupkan suasana.

Setelah melakoni interview, kami pun mempersiapkan studio foto untuk sesi pemotretan. "Oke Mike, terima kasih. Wawancaranya sudah cukup. Sekarang kita pemotretan ya," kata saya.

 

"Wah ini nih, pemotretan ya. Saya paling susah sebenarnya kalau disuruh foto. Kalo wawancara satu jam dua jam oke, kalau harus pose gitu agak kaku hehe. Arahin aja ya mas," jawab Mike.

Tak ada yang menyangka sesi pemotretan tanggal 12 Juli tersebut merupakan yang pertama dan terakhir kalinya, antara saya dan Mike Mohede. Tanggal 31 Juli, kabar memilukan itu sampai di telinga saya. Mike Mohede telah berpulang, menyisakan duka bagi orang-orang terdekat yang melihat Mike sebagai sosok yang ramah, menyenangkan dan selalu membuat rindu.

We miss you, brother Mike. Rest in Peace.

 

Redaktur Kanal Musik,

Nizar Zulmi