Liburan Raja Salman di Bali Jadi Simbol Toleransi Agama

Asnida Riani diperbarui 07 Mar 2017, 09:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejumlah warga di wilayah Nusa Dua, Kabupaten Badung, mengaku senang dengan kunjungan Raja Salman di Bali. Bahkan bagi mereka, sebagaimana dimuat Liputan6.com, lawatan yang bersifat pribadi tersebut mengemban makna toleransi yang bisa jadi bahan renungan bagi masyarakat Indonesia.

Aro Wibisono misalnya, seorang pelajar SMA di Bali yang mengaku gembira dengan kunjungan sang raja beserta sekitar 1.500 anggota rombongannya. Menurut Aro, seperti dilaporkan Liputan6.com, kedatangan orang nomor satu di Jazirah Arab itu merupakan agenda yang cukup mengagetkan, mengingat belum ada salah satu tokoh besar negara Islam yang berkunjung ke Bali.

Sementara itu salah seorang jamaah Masjid Ibnu Batutah di Nusa Dua, Agus Susanto, menilai kunjungan Raja Salman menunjukkan sikap toleransi. "Hal tersebut tentunya mampu menepis anggapan sejumlah pihak bahwa Islam merupakan agama yang keras terhadap pemeluk agama lain," katanya, seperti diwartakan Antara.

Di samping itu, sikap warga Bali yang menerima kedatangan rombongan dari Arab Saudi itu, terang Agus, juga mencerminkan toleransi warga Hindu terhadap kaum di luar mereka. Pandangan serupa juga dikemukakan seorang jemaat  Gereja Katholik Maria Bunda Segala Bangsa, Lilis Dewanto, yang menganggap kedatangan Raja Salman bisa membawa kedamaian dan dampak positif.

Berdasarkan laporan Liputan6.com, setidaknya ada enam tokoh agama yang turut menyambut Raja Salman di Bali. Bahkan salah seorang di antaranya merupakan Romo dari Gereja Katholik Maria Bunda Segala Bangsa yang memberi salam menggunakan Bahasa Arab.