Fimela.com, Jakarta Prilly Latuconsina angkat bicara terkait insiden pengeboman yang terjadi di konser Ariana Grande di kota Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017) malam. Ledakan yang terjadi di akhir penampilan penyanyi muda asal Amerika Serikat tersebut, setidaknya 19 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
"Ngeri banget sih, prihatin banget. Tapi aku bingung kenapa bisa masuk ya? Soalnya kan biasanya kalau masuk ke konser ada pemeriksaan tas ya, diperiksa dulu segala macamnya. Mungkin sekarang kalau mau ngadain konser, promotor harus ada pintu yang kayak di bandara gitu kali ya, kayak X-ray gitu, jadi tau orang bawa apa, ngumpetin apa gitu," ungkap Prilly Latuconsina saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Alasan keselamatan di tempat keramaian itu pula lah yang diakui Prilly membuatnya tidak pernah diberikan izin untuk menonton sebuah pertunjukan musik bertaraf internasional.
"Ya itu dia kenapa aku nggak pernah boleh nonton konser, kalau pun nonton bener-bener dikasih bekel kayak doa, terus harus sama orang yang bener-bener dikenal. Karena itu, Papah aku sering ngomong kayak gitu," ujarnya.
"Kemarin aku sempat ingin nonton konser di luar negeri, kata Papah jangan, takut ada bom. Ternyata bener kejadian, jadi ya omongan orangtua selalu bener ya, kekhawatiran orang tua kadang firasat-firasat buruk orang tua yang kita anggap berlebihan ada benernya juga," lanjutnya.
Memang, pada 22 Mei 2017 kemarin, Ariana Grande menggelar sebuah konser di kota Manchester, Inggris. Pertunjukkan yang awalnya berlangsung lancar tiba-tiba berubah menjadi ketakutan saat sebuah ledakan terdengar di sekitar venue konser. Hal tersebut tentunya membuat penonton berhamburan keluar. Hal inilah yang membuat banyak orang ngeri, termasuk Prilly Latoconsina.