Jailangkung Jadi Film Horor Termahal Jose Purnomo

Rivan Yuristiawan diperbarui 31 Mei 2017, 05:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Film bergenre horor tampaknya kembali menjadi primadona di perfilman tanah air. Yang terbaru, film Jailangkung akan segera naik layar bioskop pada 25 Juni 2017 mendatang. Dibintangi oleh deretan bintang kenamaan seperti Amanda Rawles, Wulan Guritno, Jefri Nochol, Hannah Al Rasyid dan beberapa nama lain.

Film produksi Screenplay Pictures menawarkan sesuatu yang berbeda dari film-film horor yang lain. Bahkan, Wicky V. Olindo, sang produser mengatakan film gubahan Jose Purnomo dan Rizal Mantovani ini memiliki alur yang berbeda dari film Jalangkung yang sempat tayang beberapa waktu lalu.

"Ini film horor yang fresh. Tidak ada hubungannya dengan film (Jalangkung) yang dulu. Dibuat dengan beda dan mengikuti genre horor saat ini. Ini film horor yang penuh dengan pertanyaan," ucap Wicky saat peluncuran trailer film Jailangkung di Plasa Senayan, Selasa (30/5/2017).

Senada dengan produser, Jose Purnomo sebagai sutradara juga bersyukur difasilitasi oleh tim produksi untuk membuat sesuatu yang istimewa.

"Ketika saya diajakin cari ide yang baru, ada satu cerita yang saya pengen banget sampaikan tapi nggak bisa murah. Kalau dibilang saya sudah bikin banyak film horor, tapi film ini film paling mahal yang pernah saya bikin. Ini 3 sampai 4 kali lipat film yang pernah saya bikin," tutur Jose Purnomo.

 

Tak ayal, keleluasaan yang ia dapat untuk memproduksi film horor itu dimanfaatkan untuk memilih lokasi-lokasi yang dianggap sesuai untuk menimbulkan kesan horor di film tersebut.

"Ketika memilih lokasi, tempat, konsep, dan penggunaan props yang nggak mungkin di film lain. Keleluasaan ini semoga bisa tercermin di film ini," tandas Jose Purnomo.

Film Jailangkung sendiri merupakan karya terbaru produksi dari Screenplay Films bersama dengan Legacy Pictures. Rencananya, film Jailangkung akan tayang serentak di bioskop tanah air mulai tanggal 25 Juni 2017, bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.

What's On Fimela