Buat Pacar yang Gampang Terbakar Amarah, Kamu Harus Jadi Air

fitriandiani diperbarui 27 Agu 2017, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat kamu memilih seseorang untuk menjadi pacar, berarti kamu harus bisa menerima dia satu paket. Baik buruknya, dan kurang lebihnya harus kamu cintai. Tapi, bukan berarti juga kamu harus menerima segala hal dalam hubunganmu dengan pasrah.

Poin pentingnya dalam hubungan ini, apapun itu harus memenuhi faktor kenyamanan kalian berdua sebagai pasangan, nggak cuma kamu saja atau dia saja. Untuk pacar yang pemarah pun demikian. Memang benar, itu adalah sifatnya, bagian dari dirinya yang harus kamu terima. Tapi pikirkan kembali, apa kamu akan sepenuhnya menyenangi dan menerima sifat pemarahnya itu? Tentu nggak, kan? Pada satu titik tertentu kamu pasti akan merasa jenuh dengan hal itu.

Kalau sudah begitu, kamu butuh solusi. Nggak perlu langsung ekstrem memilih pisah, coba dulu untuk perlahan mengubah sikapnya. Dengan visi misi yang sama dalam memandang hubunganmu ke depannya, dengan tekad untuk terus mempertahankan hubungan, dia pasti mau mengubah sifat pemarahnya kalau dia tahu kamu merasa terganggu.

Mengubah sifat seseorang memang nggak semudah membalik telapak tangan. Selain butuh sabar, kamu juga perlu "pendekatan" yang tepat.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Lakukan Ini di Hadapan Pacarmu yang Sedang Emosi

1. Temukan kelemahannya, hal yang paling membuatnya cepat luluh. Misal, dia bakalan langsung luluh kalau diajak bicara dengan lembut. Kalau begitu bicaralah dengan lembut padanya saat sedang terbakar amarah. Benar-benar filosofi air dan api, kan?

2. Semarah apapun dia, berbicaralah setenang-tenangnya seakan itu bukan masalah besar. Mungkin pada awalnya dia akan sedikit bingung atau malah dia merasa diabaikan karena kemarahannya dibalas dengan sikap santaimu, tapi kalau kamu bisa konsisten begitu, lama kelamaan dia akan melihal itu sebagai caramu menghadapi masalah dan secara nggak langsung dia akan belajar soal itu darimu. Dalam jangka panjang, sikapmu akan mempengaruhi caranya menghadapi masalah juga.

3. Baru mulai bicarakan permasalahan saat dia sudah tenang. Di sini kamu seperti sedikit memaksa dia untuk tenang saat menghadapi masalah. Pilihannya; kalau mau mendiskusikannya segera, dia harus tenang, atau kalau masih mau marah, persilahkan saja. Diskusikan soal masalahnya nanti saat dia sudah tenang.

Menghadapi pacar pemarah juga nggak bisa dengan diam. Sebab lama kelamaan kemarahannya membuatmu terintimidasi dalam hubungan. Perjuangkan untuk membuat keadaan lebih baik sebelum semuanya terlambat, ya!