Gagal Layani Pelanggan, Robot Ini Dipecat Setelah Kerja Seminggu di Supermarket

Lanny Kusuma diperbarui 14 Mar 2018, 04:06 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehadiran robot disebut-sebut untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Setelah kemuculan Robot Sophia, kini ada lagi sebuah robot yang didesain dan dibuat Universitas Heriot-Watt bernama Fabio. Robot ini diciptakan untuk memudahkan berbelanja, dan Fabio pun ditempatkan di Scottish Supermarket, Margiotta.

Namun sayang, baru seminggu bekerja di supermarket tersebut, Fabio harus dipecat oleh sang owner. Alasannya pun beragam. Mulai dari pelanggan yang ketakutan sampai penjelasan Fabio yang membuat bingung pelanggan supermarket tersebut. Waduh!

What's On Fimela
Robot Fabio diberhentikan setelah bekerja seminggu di supermarkett. (Sumber Foto: Kapanlagi.com)

Dilansir dari IFL Science, mulanya robot Fabio bekerja dengan sangat baik di supermarket tersebut. Ia ramah karena kerap menyapa pelanggan, memberi tos bahkan pelukan. Akan tetapi ketika ditanya oleh salah seorang pelanggan letak makanan atau minuman, Fabio justru membuat bingung mereka.

"Semua bermula saat seseorang menanyakan dimana letak keju, Fabio akan menjawab 'di kulkas'. Lain lagi saat orang bertanya letak bir, dia akan menjawab 'di area minuman beralkohol'. Dia nampaknya juga kesulitan bergerak di sela-sela rak yang penuh pengunjung," ujar pemilik supermarket, Elena Margiotta.

Kinerja robot fabio yang bruk di rak makanan pun membuatnya harus dipindahkan di bagian sampel. Namun ternyata hal tersebut juga bukan keputusan tepat. Bukan menawarkan daging panggang gratis untuk pelanggan, ia justru membuat orang-orang menghindarinya.

2 dari 2 halaman

Pemecatan Fabio yang Mengharukan

Robot Fabio diberhentikan setelah bekerja seminggu di supermarkett. (Sumber Foto: Kapanlagi.com)

Elena pun membuat keputusan berat dengan mengatakan pada Fabio bahwa kontraknya harus berakhir saat itu juga. Tak disangka, Fabio membuat reaksi yang cukup mengejutkan dengan bertanya pada Elena, "Apakah kamu kecewa?". Reaksinya tersebut pun membuat para rekan kerjanya disana menangis melepaskan kepergian Fabio.

Meski saat ini Fabio sudah dikembalikan ke laboratorium Heriot-Watt, Dr Oliver Lemon selaku direktur menyatakan bahwa penemuannya tidak bisa dikatakan gagal total. Mulanya ia menduga bahwa kehadiran Fabio di supermarket tersebut akan menimbulkan persaingan sengit di antara para pegawai. Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

"Faktanya, para staff menyambut baik kehadiran Fabio disana. Karena Fabio bisa meladeni pertanyaan pelanggan yang mungkin membuat para pegawai bosan. Kita hanya perlu membuat Fabio dengan versi yang lebih baik lagi," pungkasnya.

 

Penulis: Tyssa Madelina

Sumber: Kapanlagi.com