Social Media, Alat Baru Mewujudkan Transparansi Pemerintahan

Fimela Editor diperbarui 07 Des 2012, 11:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Sejak masa kampanye dan pemilihan gubernur Jakarta, pasangan Jokowi-Ahok sudah menyita perhatian masyarakat banyak. Keberhasilan Jokowi dalam membenahi kota Solo dan Ahok dalam menangani Bangka Belitung memberikan secercah harapan tersendiri bagi masyarakat Jakarta untuk menciptakan Jakarta baru.

Sejak awal, pasangan dengan ciri baju kotak-kotak ini sudah diprediksi akan menjadi calon pesaing terkuat Gubernur Fauzi Bowo ketika mencalonkan diri lagi menjadi Gubernur Jakarta. Dan terbukti, pasangan Gubernur dari luar Jakarta ini berhasil keluar sebagai Gubernur Jakarta setelah menjalani 2 kali pemilihan.

“Saya memang bukan warga Jakarta, tapi saya juga berharap nantinya Jakarta bisa mendapatkan pemimpin baru yang bisa membawa perubahan positif untuk Jakarta. Karena walaupun saya bukan penduduk Jakarta, tapi saya bekerja dan mencari nafkah di Jakarta,” Ari, 28, Editor.

Terpilihnya Gubernur baru Jakarta, tentu memberikan secercah harapan baru, baik bagi masyarakat Jakarta maupun masyarakat daerah lain yang ikut memerhatikan perkembangan Jakarta. Beberapa hari setelah menjabat, Jokowi dan ahok membuat gebrakan dengan mengadakan sidak ke beberapa departemen serta merekam semua jalan rapat dan memasukkannya ke dalam social media Youtube.

3 dari 4 halaman

Next

Tindakan pemerintah baru Jakarta ini mengundang banyak respon dari berbagai pihak. Pro dan kontra pun berdatangan menyambut tindakan Jokowi-Ahok, ada yang setuju dan ada juga yang mengeluarkan sikap sinis. Tindakan pemerintahan daerah baru Jakarta dengan memasukkan hampir semua proses kerja merupakan salah satu cara untuk menerapkan transparansi pemerintahan kepada masyarakat.

“Saya setuju dengan sistem kerja pemerintahan Jokowi-Ahok yang memasukkan semua proses kerja mereka ke dalam Youtube. Karena menurut saya memang sudah seharusnya, sebagai pejabat publik yang dipilih oleh rakyat dan menggunakan uang rakyat, setidaknya rakyat juga bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan. Mungkin memang ada unsure pencitraan di dalamnya, tapi terlepas dari itu, setidaknya kita bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan. Selama apa yang mereka masukkan ke dalam Youtube memang aktivitas yang mereka lakukan, menurut saya itu semua sah-sah saja. Dari semua video yang ada, saya paling suka video saat kali pertama Ahok mengadakan kunjungan mendadak ke Balaikota,” Boris, IT.

4 dari 4 halaman

Next

Tindakan Jokowi-Ahok tak hanya mendapat sanjungan oleh masyarakat Jakarta dan pihak dalam negeri. Adam Smith, pemimpin Youtube untuk Asia Pasifik pun mendukung tindakan Jokowi-Ahok yang memanfaatkan Youtube sebagai sarana untuk melakukan transparansi pemerintah kepada publik.

Namun, pastinya tanggapan sinis pun banyak dikeluarkan oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan tindakan Pemda baru DKI. “Saya pikir  jika memang ingin membenahi Jakarta, silakan benahi saja sampai tuntas. Nggak perlu juga sedikit-sedikit mengeluarkan video yang menurut saya hanya sebagai tindakan pencitraan pemerintahan. Cukup yakinkan masyarakat dengan bukti kerja mereka. Itu saja,” Toto, Accounting.

Ya, terlepas pencitraan atau bukan, tindakan Jokowi-Ahok merupakan sebuah terobosan baru yang membangunkan harapan baru masyarakat bahwa masih ada orang-orang pemerintahan yang bersih dan bisa diandalkan. Sejauh ini, memang kita belum bisa melihat langsung hasil kerja dari pemerintahan Jokowi-Ahok yang signifikan. Namun setidaknya, masyarakat bisa menyaksikan niat baik dari pemerintahan baru untuk memutus rantai korupsi di jajaran pemerintahan.