Angka Konsumtif Tinggi, Jakarta Great Sale Diprediksi Tembus 11 Triliun Rupiah

Fimela Editor diperbarui 26 Jun 2013, 05:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

“Seru dan cukup menantang ikut berburu barang belanjaan dalam midnight sale,” Endy, pengajar. Tidak dipungkiri bahwa Jakarta Great Sale merupakan momen yang cukup ditunggu-tunggu oleh sebagian orang, terutama kita perempuan. ‘Big Sale’, siapa yang nggak tertarik dengan kata tersebut yang dipampang secara besar di berbagai toko? Selama satu bulan penuh, sejumlah mall dengan berbagai brand berpartisipasi memberikan diskon kepada para pengunjung. Kali ini sekitar 74 mall yang tersebar di berbagai penjuru Jakarta ikut serta dalam acara tahunan Jakarta Great Sale yang dimulai sejak 1 Juni hingga Juli mendatang.

Tak tanggung-tanggung, untuk menarik konsumen, diskon besar dan hadiah menarik pun telah disiapkan oleh pihak mall. Misalnya saja, di Plaza Senayan, pihak mall menyediakan satu buah mobil sebagai imbalan atas poin-poin yang dikumpulkan para konsumen ketika berbelanja di mall tersebut selama festival. Belanja dengan diskon besar dan ada iming-iming hadiah mobil, siapa yang nggak tertarik?

“Kemarin masuk ke salah satu toko baju karena memang ingin ke sana. Saya baru tahu ada sale pas udah ada di dalam toko. Jadi, bukan belanja karena ada sale, tapi memang saya sedang perlu belanja dan kebetulan ada sale. Dan saat belanja, yang saya beli memang barang-barang yang saya perlukan. Sekali lagi bukan karena pengaruh ada diskon saya masuk ke dalam toko tersebut,” ujar Yosephine Tobing.

Grand Midnight Sale berlangsung serentak di 14 mall di Jakarta. Menurut kabar, baru kali ini 14 mall ikut berpartisipasi menjadi peserta acara yang juga dikenal dengan midnight sale. Padat pastinya. Sejak pukul 20.00 di sekitar Senayan sudah dipadati kendaraan pribadi, mengingat dua buah mall besar yang terletak bersebrangan menjadi peserta Grand Midnight Sale pada hari itu. Entah apa jadinya jalanan Jakarta kalau dua mall besar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia juga ikut serta dalam midnight sale malam itu.

“Biasanya setiap tahun saya memang berpartisipasi dalam midnight sale. Selain karena harga miring yang ditawarkan, saya memang sudah membuat daftar barang-barang yang saya perlukan. Nah, biasanya barang-barang tersebut saya dapatkan ketika midnight sale. Tapi, tentunya saya punya taktik sendiri agar bisa puas pilah-pilih barang tanpa harus pulang terlalu larut malam. Tapi sayang, karena tugas kantor, saya tidak bisa ikutan dalam midnight sale besar kali ini. Tapi, enggak sedih juga sih mengingat FJGS juga masih sampai bulan Juli nanti” Endy, pengajar, 25.

Shopping bukan hanya didominasi oleh perempuan lho. Para lelaki yang awalnya (mungkin) hanya berniat menemani pasangannya, bisa juga tertular virus latah belanja.

3 dari 3 halaman

Next

 

Ini dialami oleh Budi, karyawan swasta, 28. “Awalnya sih memang hanya nemenin pacar. Pacar kebetulan ngajak untuk ikutan midnight sale dan sebenarnya juga nggak ada barang khusus yang dia cari, iseng jalan aja. Kalau kebetulan ada yang murah, ya beli. Setelah puas jalan di satu mall di daerah Senayan dan hingga di Pondok Indah, kemarin akhirnya saya membawa pulang satu buah jam tangan dan pacar saya mendapat satu buah plus gaun. Kalau soal budget, jujur kami nggak ada budget khusus untuk midnight sale. Semuanya disesuaikan aja karena memang niat awalnya bukan khusus untuk mencari barang tertentu,” tutur Budi.

Sedangkan Lia, yang tahun ini baru berniat berpartisipasi dalam acara tahunan ini, harus mengurungkan niatnya karena tidak sanggup menghadapi kemacetan Ibukota ketika dalam perjalanan ke salah satu mall di Pondok Indah. “Penasaran dengan midnight sale yang tahun ini katanya digelar besar-besaran, saya pun meluncur dari rumah di Bekasi ke arah Pondok Indah. Tapi, belum juga sampai, saya mendapat kabar dari teman yang sudah lebih dulu sampai di sana, lalu lintas agak tidak bersahabat katanya. Jujur, saya takut ambil risiko kalau nanti ketika pulang benar-benar stuck terkunci, akhirnya saya mengurungkan niat. Pilihan akhirnya ke Plaza Semanggi. Saya tiba di Semanggi sebelum acara sale dimulai, tapi kenyataannya pengunjung sudah membanjiri toko-toko pakaian dan antrean di ruang ganti pun sudah cukup mengular. Kurang dari 1 jam saya keliling Semanggi, saya menyerah dan akhirnya memutuskan untuk pulang. Kerumunan orang yang semakin menyemut setiap menit, membuat mall terasa kecil dan seolah tidak cukup untuk menampung semua pengunjung yang datang,” Lia, 26, penerjemah.

Dengan berpartisipasinya 14 mall langsung secara serentak, penjualan yang dihasilkan dalam kegiatan yang hanya berlangsung selama 4 jam itu pun otomatis meningkat. Penjualan tahun ini diprediksikan meningkat sekitar 15% dari pendapatan tahun kemarin. Alhasil, angka 11.8 triliun rupiah pun menjadi target penjualan dalam Festival Jakarta Great Sale yang berlangsung selama hampir 1.5 bulan ini. Tidak cukup kaget, mengingat tingkat konsumtif dan daya beli masyarakat Jakarta cukup tinggi.

Perempuan yang mendominasi kegiatan ini pun banyak menyerbu toko pakaian dan sepatu. Ya, diskon hingga 70% ditawarkan berbagai brand, bahkan luxury brand pun ikut serta memberikan penawaran menarik. Jakarta Great Sale yang diadakan secara besar-besaran juga diikutsertakan dalam ajang promosi pariwisata Jakarta. Berbagai paket wisata dan penerbangan murah juga disediakan beberapa agen sebagai upaya meramaikan acara ini. Nah, buat kamu yang nggak sempat ambil bagian dalam midnight sale kemarin (21/6), nggak perlu khawatir karena Festival Jakarta Great Sale masih akan berlangsung hingga pertengahan Juli nanti. Psst, tapi ingat, hukum ‘Siapa cepat, dia dapat’, berlaku pada setiap acara sale lho, Fimelova.