Info Kesehatan: Ternyata, Cara Makan Gambarkan Kestabilan Emosi

Fimela Editor diperbarui 14 Okt 2013, 08:59 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Apa yang memengaruhi emosi?

Selain makanan, tentu ada beberapa hal mendasar yang memang berpengaruh secara langsung pada kestabilan emosi kita. Buat kamu yang tergolong moody pasti setuju dengan pernyataan tersebut. Adjie Silarus memeberikan info kesehatan jiwa dengan memaparkan faktor yang memengaruhi kestabilan emosi manusia dewasa. “Tingkat emosional orang yang fluktuatif dipengaruhi oleh ketidakhadiran secara utuh (mind, body and soul) pada masa kini. Yang umumnya mempengaruhi kestabilan emosi adalah kondisi seseorang yang belum bisa menerima masa lalu dan segala sesuatu yang sudah terjadi yang tidak sesuai dengan keinginannya, serta kondisi merasa tidak siap menghadapi masa depan dan segala sesuatu yang belum terjadi. Inilah yang biasanya membuat orang mudah cemas, gampang marah-marah, dan emosi menjadi tidak stabil,” jelas Adjie.

Makanan bantu perbaiki mood

Bad mood dan cranky saat lapar, rasanya hampir dialami setiap orang. Yup, perut dan mood kerap saling memengaruhi satu sama lain. Itu pula yang menjadi sebab beberapa orang memilih kafe atau restoran sebagai tempat meeting dengan klien. Kalau perut aman, urusan akan berjalan lancar, setuju?

“Biasanya memang orang lapar akan cenderung emosional, cenderung mudah marah, tapi tidak semuanya seperti itu. Tergantung dari kepribadian orang tersebut, tidak bisa digeneralisasi. Tapi, memang lapar bisa menjadi pemicu timbulnya emosi,” papar Adjie.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Info kesehatan seputar hubungan antara kestabilan emosi dan makanan bisa kamu jadikan “panduan” untuk melihat mood lawan bicara lho, Fimelova. Ternyata, food dan mood memang saling terkait. “Ada beberapa jenis makanan yang akan membuat emosi kita gampang goyah, contoh sederhananya adalah kelapa. Kelapa mengandung lemak trigliserida rantai sedang, jenis lemak yang berperan untuk membuat suasana hati kita lebih baik. Jadi, kandungan dari makanan yang dikonsumsi akan berperan dalam produksi hormon dalam tubuh yang nantinya akan memengaruhi kestabilan emosi kita,” Adjie menjelaskan.

Cara makan gambarkan situasi emosi

Tidak hanya itu, bahkan, cara makan pun ternyata menggambarkan kondisi kestabilan emosi kita pada saat itu. “Terburu-buru saat makan. Berarti kita sedang tidak sepenuhnya fokus pada makanan yang ada di hadapan kita. Tubuh kita memang sedang makan tapi pikiran kita gelisah memikirkan hal-hal yang belum terjadi, misal tagihan kredit di akhir bulan atau mungkin saat makan kita dipengaruhi perasaan kecewa terhadap seseorang yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Karena itu, alangkah baiknya saat makan, tubuh, pikiran, jiwa, perasaan, dan keseluruhan diri kita benar-benar fokus pada makanan,” Adjie menyarankan.

Nah, Fimelova, mulai dari cara makan, pilihan makanan yang dikonsumsi hingga kondisi perut pun saling berkaitan satu sama lain. Untuk membuat urusanmu semakin lancar, sebaiknya pastikan kondisi perut dalam keadaan aman sebelum memulai pekerjaan dan meeting. Lunch meeting jadi solusi paling pas jika harus meeting dengan klien pada siang hari.