Review: Sunscreen Dermalogica, Solar Defense SPF50

Arisa Mukharliza diperbarui 18 Jul 2018, 16:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Tinggal di negara tropis, sunscreen sudah menjadi kebutuhan skincare harian yang wajib untuk dipenuhi. Manfaat sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan negatif pun tidak perlu kita ragukan. Ironisnya, tetap masih saja ada perempuan yang tidak menggunakannya.

Alasannya beragam,--dari tekstur sunscreen yang membuat kulit berminyak, kulit terasa lengket, dan harus menggunakannya berulang kali. Hmm, untuk alasan kulit berminyak dan lengket, ya! benar. Tim beauty FIMELA pun merasakan dilema sunscreen itu. Beberapa sunscreen yang pernah digunakan,  ada yang membuat kulit tidak merasa nyaman.

Apalagi untuk kulit berminyak, setelah menggunakan sunscreen, kulit menjadi terlihat lebih mengilap. Lanjut, untuk sunscreen harus digunakan berulang kali, mind-set ini harus segera hilang dari pikiran kita. Untuk perlindungan maksimal, sunscreen wajib untuk diaplikasikan berulang kali (ahli dermatologis pun membenarkan statement ini),--dengan durasi waktu yang disesuaikan dengan jumlah SPF sunscreen. 

Well, tapi itu keluhan dulu. Baru-baru ini saya mencoba sunscreen asal Los Angeles, USA, Dermalogica. Di Indonesia, brand kecantikan ini mungkin belum memiliki nama yang ramah terdengar di telinga. Namun, jika kita peminat skincare berlabel cruelty-free, Dermalogica termasuk salah satu skincare yang telah mendapat sertifikasi dari badan organisasi Cruelty-Free Internasional. 

Varian sunscreen dari label ini banyak sekali; untuk kulit wajah berminyak, kering, sensitif, sampai berjerawat, ada! Tapi yang mencuri perhatian FIMELA untuk ingin segera dicoba adalah, Solar Defense SPF50. 

What's On Fimela
Dermalogica Solar Defense Booster SPF 50 / Image: dermstore.com

Apa yang menarik dari sunscreen ini?

Pertama, cocok untuk semua jenis kulit. Artinya, "mungkin" tidak akan meninggalkan rasa lengket di wajah atau membuat kulit berminyak semakin mengilap. Kedua, mengandung star ingredients (biji buah anggur dan green tea, serta vitamin C dan E) yang memang sudah teruji aman dan cocok untuk kebutuhan kulit. Ketiga, non-chalky, no parabens, no fragrance, dan no alcohol. Bahkan, yang menariknya, Dermalogica pun tidak menggunakan alkohol,--yang masih tergolong aman untuk kulit. Keempat, cruelty-free!

Hasilnya? 

Digunakan satu hari penuh, dari pagi sampai sore hari berulang kali, minyak di wajah terlihat lebih terkontrol.  Setelah digunakan selama +/- 10 jam: dari pemakaian pertama sampai aplikasi ulang berikutnya, kulit terlihat glowing seperti sun-kissed effect saat kita berada di pantai. Tidak ada rasa lengket. Kulit terasa lembap, seperti memakai serum dan moisturizer wajah. Digunakan saat kulit sedang berjerawat, juga aman. Saya memiliki beberapa jerawat saat pertama mencoba sunscreen ini. Jerawat tidak meradang sama sekali. 

Kekurangan produk?

Untuk dipakai sebagai sunscreen harian, harganya memang tidak murah. Untuk ukuran 50mL, Solar Defense Booster SPF50 seharga Rp 1.430.000. Namun, berhubung kulit adalah investasi jangka panjang, dan kita tinggal di negara dengan intensitas sinar UV yang tinggi, memiliki sunscreen yang dapat melindungi kulit dengan baik dan membuat kulit nyaman saat menggunakannya, why not?