5 Fakta Terbaru Seputar Anak Mutilasi Ibu

Fimela diperbarui 16 Jul 2013, 15:10 WIB

Kemarin (15/7) terungkap berita yang mengiris hati, yaitu Sigit tega membunuh dan memutilasi ibunya sendiri, RA. Siti Amini. Kejadian ini terungkap ketika kakak Sigit datang ke rumah ibundanya dan menemukan bahwa ibunya sudah tiada dan jasadnya dimutilasi dengan kejam. Polisi terus menyelidiki hal ini dan terungkaplah beberapa fakta baru seputar kasus ini. 

Sigit yang diduga mengidap gangguan jiwa membuat pihak kepolisian susah untuk menggali fakta sebenarnya. Walau begitu, sudah ada 5 fakta yang bisa membuka titik cerah bagi kasus ini. Bila Anda belum mengetahuinya, Anda bisa membacanya dan mengikuti kronologi kejadian memilukan ini.

BACA JUGA

Teganya Membunuh Gajah Demi Diambil Gadingnya

Mengerikan, Sigit Mutilasi Ibunya Sendiri!

Karena Facebook, Gadis Malang Disekap 6 Hari Lamanya

Napi Ini Kabur Dari Penjara Demi Bertemu Ibundanya

Aksi Heroik Chika Melawan Penjambret Tasnya

Ratusan Napi Lapas Medan Kabur, Hati-Hati Ladies!

(vem/sya)
What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Sigit mutilasi ibunya dengan golok dan pisau

(c) ShutterStock

RA. Siti Amini, wanita berusia senja itu ditemukan sudah meninggal dunia dan jasadnya (maaf) terpotong-potong dan tersebar di beberapa bagian rumah. Sigit, putra Siti yang tinggal bersamanya mengaku bahwa dirinyalah yang memotong-motong jasad ibunya. "Menurut pengakuan Sigit, dia memotong tubuh ibunya yang telah meninggal dunia dengan pisau dan golok yang terdapat di dapur rumah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/7) dikutip dari merdeka.com.

3 dari 6 halaman

Tulang iga dan cincangan daging di panci

(c) www.denoyer.com

Sigit diduga memakan bagian tubuh ibunya sendiri. Hal ini lantaran polisi menemukan tulang iga dan cincangan daging di dalam panci. Tulang iga dan daging ini diduga kuat adalah milik Siti. Selain itu, pakaian Sigit juga penuh dengan bercak darah yang akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sigit sendiri masih berbelit-beli ketika dimintai keterangan oleh polisi.

4 dari 6 halaman

Sigit berkata karena terlalu cinta

(c) merdeka.com

Sigit sempat menjawab dirinya terlalu menyayangi dan mencintai ibunya sehingga memutilasi jasad ibunya sendiri. Sigit tidak ingin jasad ibunya rusak sehingga dia memutuskan untuk memotong-motong dan menyimpannya. Namun kebenaran hal ini masih terus dicari karena keterangan Sigit masih kerap berubah. Sigit berniat untuk mengubur ibunya di belakang rumah namun karena tidak ada yang membantu, Sigit kesulitan dan memutuskan untuk memotong jasad ibunya yang sudah dimakan ulat untuk dikubur terlebih dahulu.

5 dari 6 halaman

Siti terjatuh atau dibunuh?

(c) ShutterStock

Sigit mengatakan bahwa dirinya tidak membunuh Siti Amini. Sigit berkata, ibunya terjatuh lalu meninggal dunia. "Saat diinterogasi petugas, yang bersangkutan mengaku kalau ibunya sakit dan terjatuh. Setelah itu beberapa hari kemudian meninggal dunia," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan dikutip dari merdeka.com. Namun beberapa jam kemudian keterangan Sigit berubah lagi. Fakta sebenarnya mengenai penyebab kematian Siti masih belum terungkap hingga hari ini.

6 dari 6 halaman

Tulang yang tersebar di seluruh penjuru rumah

(c) merdeka.com

Sigit memutilasi jasad ibunya hingga menjadi banyak potongan. Sigit meletakkan Tulang belulang Siti diletakan di atas lemari buffet dan tengkoraknya ditaruh di dalam baskom. Entah apa maksud dari Sigit memisah-misahkan tulang Siti Amini yang dimutilasinya, karena kondisi kejiwaan Sigit yang tidak seperti orang lainnya maka polisi belum mendapatkan keterangan mengenai hal ini.

Mutilasi, pembunuhan, dan segala tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang manusia adalah sebuah kejahatan yang sangat kejam dan tidak termaafkan. Kasus mutilasi kerap terjadi di Indonesia, seringkali karena kondisi kejiwaan pelakunya yang divonis stres, depresi atau gila. Berhati-hatilah ladies, banyak orang yang walau dari luar terlihat baik-baik saja padahal sebenarnya dia adalah orang yang berbahaya.