Ibu Yang Satu Ini Merasa Benar Meskipun Sudah Membunuh Anaknya!

Fimela diperbarui 12 Des 2013, 13:13 WIB

Anak adalah titipan luar biasa yang diberikan Tuhan untuk sebuah keluarga. Memiliki anak bisa memberikan kebahagiaan tersendiri dalam sebuah bahtera rumah tangga. Seorang ibu akan memberikan segala yang ia miliki untuk anak yang ia kasihi. Rela merawat anak tanpa kenal lelah hingga melihat si anak tumbuh dewasa menjadi orang sukses adalah dambaan bagi setiap ibu. Sayangnya, ibu yang satu ini tega membunuh anaknya dan ia merasa benar.

Jangan terburu berprasangka buruk Ladies. Ibu ini ternyata membunuh anaknya karena kasih yang tak terhingga. Dikisahkan, Frances, wanita 61 tahun ini tidak tega melihat penderitaan putranya. Tom, yang saat itu berusia 21 tahun ini sengaja melompat dari ambulans yang membawanya menuju rumah sakit untuk memeriksakan cidera yang ia derita. Bibir Tom sobek dan ia menderita gegar otak setelah terlibat dalam sebuah perkelahian di sebuah pub di Dagenham, Essex.

Karena tidak mau dibawa ke rumah sakit, entah apa yang ia pikirkan hingga mau melompat dari ambulans yang sedang berjalan. Berawal dari peristiwa pelompatan ini cidera Tom semakin menjadi. Tom yang awalnya adalah seorang pria yang kuat dan tampan, menjadi lemah tak berdaya. Gegar otak yang ia alami menjadi sebuah kerusakan otak permanen yang membuatnya seakan tak punya harapan hidup lagi. Tak hanya itu, dilansir dari dailymail.co.uk, lidah Tom pun menjadi bengkak, bibirnya pecah-pecah, matanya terbuka tapi tak bisa melihat apa-apa. Ibu mana yang tega melihat anaknya seperti ini?

Setelah beberapa tahun tak kunjung sadar, Frances dan di dukung oleh suaminya sepakat untuk mengakhiri penderitaan Tom. Wanita ini memutuskan untuk menghentikan semua pengobatan dan asupan makanan yang diberikan kepada putranya melalui infus. Selain itu, Frances akhirnya mengambil langkah Euthanasia atau suntik mati untuk putranya. "Hidupku seperti di neraka saat melihat putraku terbaring tanpa harapan," ujarnya dengan pilu.

"Aku rela melakukan apa saja termasuk dipenjara asal ia terbebas dari penderitaan," tambah wanita ini. Dan benar adanya Ladies, akibat keputusan sulit yang ia ambil ini, Frances harus mendekam selama 5 tahun dipenjara. Frances juga masih sering menangis histeris saat teringat akan putra malangnya. Alex, suaminya percaya bahwa tak seharusnya sang istri mendapat hukuman itu.

Nah, Ladies membuat keputusan untuk membunuh si anak memang bukanlah hal yang mudah. Frances memang sedang berada dalam posisi yang teramat membingungkan. Bagaimana jika Anda berada di posisinya?

(vem/and)
What's On Fimela