Anak Ini Diajari Menjadi Laki-Laki Dan Perempuan Oleh Orang Tuanya

Fimela diperbarui 15 Feb 2014, 13:30 WIB

Ladies, jika Anda boleh request dulu, ingin anak perempuan atau laki-laki? Mungkin Anda memiliki anak laki-laki atau perempuan, seperti apa Anda mendandani anak perempuan Anda? Atau mainan apa saja yang akan Anda berikan untuk anak Anda? Biasanya anak laki-laki lebih suka bermain robot atau mobil-mobilan dan anak perempuan lebih suka jika kukunya dicat pink dan bermain boneka.

Tetapi bagi Max Price, kedua pilihan di atas adalah mainannya sehari-hari seperti dilansir dari dailymail.co.uk. Max adalah anak laki-laki berusia satu tahun yang tumbuh sehat dan lucu. Di depannya beberapa mainan seperti koleksi mobil-mobilan, pesawat, traktor, dan dinosaurus. Max terlihat sangat menggemaskan dengan memakai baju kotak-kotak berwarna merah dan jins berwarna orange. Namun betapa sangat mengejutkan, setelah makan siang Max akan bertransformasi diluar yang Anda bayangkan.

Max memakai kostum ala peri berwarna pink kemudian mengumpulkan beberapa bonekanya dan berpura-pura seolah-olah dirinya sedang memberikan asi kepada bonek itu. Selain itu Max juga meminta ibunya untuk memakaikan cat kuku warna pink. Jika Anda melihat hal seperti ini, apa yang Anda pikirkan?

Max lahir dan besar hingga kini di Walsall. Orang tua Max mendidik anaknya secara radikal yang disebut gender neutral parenting. Jadi Lisa dan Martin (orang tua Max) mengajari anak kecilnya untuk menggunakan baik pakaian perempuan maupun laki-laki. Bagi Lisa, dia ingin anaknya mampu mengekspresikan dirinya menjadi apapun yang dia inginkan. Lisa akan memberikan Max pakaian apapun yang diinginkan selama pakaian tersebut hangat dan nyaman digunakan. Meskipun nantinya Max akan menggunakan pakaian sesuai dengan gendernya saat mulai masuk sekolah, orang tua Max tetap memperbolehkan anaknya untuk memakai apapun yang disukai Max.

Menurut Lisa, inilah caranya mengajari Max agar tidak menjadi laki-laki yang agresif dan merasa lebih hebat dari perempuan. Dengan ini Lisa juga berharap Max menjadi orang yang tidak egois. Konsep gender neutral parenting ini pertama dikenalkan para feminis Amerika pada tahun sekitar 1970an yang terinspirasi oleh penulis sekaligus arti Marlo Thomas. Tetapi buku karangan Thomas sendiri yang berjudul "Free To Be. . .You and Me" tidak begitu mendapat banyak peminat pada saat itu.



(vem/hyn)