Kisah Raeni, Putri Seorang Tukang Becak Yang Berhasil Meraih IPK 3,96

Fimela diperbarui 11 Jun 2014, 13:50 WIB

Kesuksesan dan kesempatan bisa datang kepada siapa saja. Tak peduli bagaimana latar belakang keluarga dan ekonominya, jika seseorang mau mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Kisah yang dialami Raeni ini dapat menjadi penyemangat bagi kita semua.

Mugiyono adalah seorang tukang becak yang berasal dari Kelurahan Langenharjo, Kendal. Setiap hari penghasilannya tak menentu, sekitar Rp. 10 ribu hingga Rp. 50 ribu. Dilansir oleh merdeka.com, untuk menambah penghasilan, Mugiyono juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp. 450 ribu per bulan.

Namun, kehidupan yang pas-pasan bagi Mugiyono dan keluarganya tak menghentikan langkah sang putri, Raeni untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Ia pun menempuh pendidikan lanjutan di Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang melalui jalur Bidikmisi.

Demi mewujudkan cita-cita sang putri, Mugiyono rela untuk mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis tempatnya bekerja dahulu agar mendapat pesangon. "Sebagai orang tua, saya hanya bisa mendukung," ujar Mugiyono yang mulai bekerja dengan becaknya 4 tahun silam ini.

Niat dan kemauan Raeni untuk sukses rupanya membuahkan hasil memuaskan. Raeni berkali-kali membuktikan prestasinya dengan memperoleh IP sempurna, yaitu 4. Puncaknya adalah saat ia lulus sebagai Sarjana Ekonomi dengan IPK 3,96.

Raeni tak malu datang ke acara wisuda dengan diantar bapaknya yang mengayuh becak di belakangnya. Hal ini sangat menyentuh hati, apalagi Raeni bertekad ingin melanjutkan kuliah lagi ke Inggris jika ada beasiswa lagi. Tekad Raeni ini didasari karena ia ingin menikmati masa depan yang lebih baik dan terutama membahagiakan keluarganya.

Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu membuktikan ketertinggalan ekonomi tak menjadi penghalang meraih prestasi. Memang, tak ada yang bisa mengubah nasib hidup kecuali diri kita sendiri bukan, Ladies? Semoga sukses selalu untuk Raeni dan semoga kisahnya ini menjadi penyemangat dan inspirasi bagi kita semua.

(vem/wnd)