Remaja Cantik Ini Bisa Meninggal Jika Bahagia, Akibat Penyakit Langka

Fimela diperbarui 14 Jun 2014, 10:40 WIB

Ada yang bilang, salah satu tujuan hidup adalah mencari kebahagiaan dan menikmati kebahagiaan. Bahagia saat mencintai seseorang, bahagia karena dicintai, bahagia saat lulus sekolah dan sebagainya. Namun bagaimana jadinya jika kebahagiaan itu bisa menimbulkan kematian pada diri sendiri?

Kisah ini benar-benar ada dan bukan karangan fiksi. Karena mengalami kondisi kesehatan yang langka, gadis cantik ini tidak boleh bahagia. Jika sampai dia bahagia dan gembira berlebih, dia bisa kehilangan nyawanya.

Organ Hati Pernah Berhenti 4 Kali

Mari berkenalan dengan Hannah Bowness-Mayor, usianya baru 13 tahun. Di usia yang masih muda itu, Hannah harus berjuang dengan kondisi kesehatan yang langka. Sejak kecil, Hannah menderita penyakit Addison. Gangguan tersebut menyebabkan tubuh Hannah tidak  bisa menghasilkan cukup hormon kortisol, yaitu hormon yang dapat mengatur tekanan darah, mengatur stres dan kekebalan tubuh.


Akibat dari gangguan itu tidak main-main, karena Hannah bisa meninggal jika terlalu bahagia. Akibat penyakit Addison, Hannda tidak bisa sering bermain, tidak boleh gembira secara berlebih, dan tidak bisa menerima informasi yang terlalu mengejutkan. Wajar jika orang tua Hannah begitu menjaga putrinya, karena organ hatinya sudah empat kali berhenti karena penyakit ini. Hebatnya, Hannah masih bertahan dan berjuang hingga sekarang.

"Saya rindu ingin bermain keluar bersama teman-teman, mereka bisa pergi berenang, tapi saya tidak bisa," ujar Hannah menceritakan kondisinya. "Tapi setidaknya saya masih bisa melakukan hal-hal kecil yang juga dilakukan teman-teman saya,"

Jika orang dengan kesehatan baik bisa kebal atau santai melawan flu, tidak demikian dengan Hannah. Virus ringan seperti flu biasa bisa sangat berbahaya untuknya. Berbagai makanan biasa juga dapat menimbulkan alergi, misalnya ikan, kacang-kacangan, jeruk dan sebagainya.

Anak Perempuanku Sangat Kuat

"Hannah adalah anak perempuan yang kuat," ujar sang ibu. "Beberapa kali dia membuat kami panik, namun tidak sekalipun dia melewati semua ini dengan menangis,"

Saat ini, keluarga Hannah terus menggalang dana bantuan, agar mereka bisa memasang selang berisi hormon kortisol dan membuat kondisi Hannah lebih baik.

Kami doakan semoga Hannah segera pulih dan tim medis dapat segera menemukan cara terbaik untuk mengobati penyakit langka ini.

(vem/yel)