Kena Sinar Matahari Pagi Bagus Untuk Mengurangi Kambuhnya Asma

Fimela diperbarui 31 Okt 2014, 16:00 WIB

Asma adalah alergi yang banyak dialami warga Indonesia. Alergi yang membuat sistem pernapasan terganggu ini bisa membuat aktivitas penderitanya tidak maksimal. Serangan asma memang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa terkena sinar matahari dapat membantu penderita asma mengurangi frekuensi kambuhnya sesak napas.

Penelitian yang dilakukan Tel Aviv University menemukan bahwa vitamin D dapat membantu mengurangi dan mencegah serangan asma. Penderita asma biasanya diberi obat-obatan dan menghindari penyebab asma untuk mengurangi tingkat kambuhnya. Namun dengan menambah jumlah vitamin D, penelitian melihat bahwa serangan akut dapat berkurang hingga 25 persen, dilansir oleh newsmaxhealth.com.

Dalam keadaan normal, seseorang membutuhkan sinar matahari untuk mencerna vitamin D di dalam tubuh. Sehingga jika Anda ingin menambah asupan vitamin D, luangkan juga waktu agar tubuh terkena sinar matahari di pagi hari.

"Vitamin D memiliki efek imunomodulator yang signifikan, dengan demikian, diyakini memiliki efek mengurangi kambuhnya serangan asma," ujar Ronit Confino-Cohen, MD,. "Hasil penelitian kami menunjukkan efek positif vitamin D untuk mengurangi serangan asma," lanjutnya.

Jika Anda atau keluarga Anda ada yang memiliki kondisi asma, ajaklah dia jalan-jalan pagi antara pukul 6 hingga 7 pagi. Udara pagi yang masih bersih dan terkena sinar matahari bisa membuat tubuh lebih sehat. Lakukanlah secara teratur setiap hari.

(vem/yel)