Formula Oral Care, Kampanyekan Ayo Ganti Pakai Formula Untuk Gigi dan Mulut Lebih Sehat

Fimela diperbarui 15 Apr 2015, 14:21 WIB

Di Indonesia, ditemukan fakta bahwa kebanyakan masyarakat memilih pasta dan sikat gigi berdasarkan pada kebiasaan yang dulu digunakan oleh keluarganya. Bahkan hal ini tanpa mengerti terlebih dahulu sebenarnya sikat atau pasta gigi tersebut tepat atau tidak untuk menjaga dan merawat giginya.

Dari data Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa 72 persen masalah gigi ialah gigi berlubang. Hal tersebut menunjukkan angka yang cukup besar. Padahal, sekarang ini kesadaran untuk menyikat gigi sudah meningkat. Karena pengetahuan yang kurang tepat dalam merawat kesehatan gigi dan mulut, banyak masyarakat salah memilih pasta serta sikat gigi.

Menurut Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, Yuna Eka Kristina mengatakan bahwa faktanya selama ini masih banyak masyarakat yang belum tahu sikat dan pasta gigi yang tepat. Periode pemakaiannya serta komposisi pasta gigi yang sebaiknya digunakan juga belum diketahui mereka. Maka dari itu, untuk membantu mengurangi masalah gigi dan mulut itulah Formula Oral Care meluncurkan kampanye edukasi Ayo Ganti Pakai Formula untuk gigi dan mulut lebih sehat.



"Kampanye edukasi Ayo Ganti Pakai Formula ini sendiri dilakukan agar masyarakat Indonesia memiliki gigi dan mulut lebih sehat. Kampanye ini meliputi edukasi agar masyarakat mengganti sikat gigi secara rutin tiga bulan sekali, kemudian menggunakan pasta gigi yang melindungi gigi dari asam penyebab keropos," kata Yuna Eka Kristina di peluncuran kampanye Ayo Ganti Pakai Formula di Hotel Double Tree Cikini Jakarta Pusat Selasa 14 April 2015.

Selain itu, fakta lain yang harus dicermati adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai periode atau masa pemakaian sikat gigi. Hal ini dibuktikan oleh Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dengan menggunakan data Nielsen tahun 2014 yang menyatakan rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi yang dipakainya 1x dalam 10 bulan.

"Bakteri sangat mudah dan cepat berkembang biak terutama pada sikat gigi, karena kondisinya yang lembab, terutama untuk yang tidak terawat dan terlalu lama digunakan. Bakteri juga bisa dengan mudah berpindah dari sikat gigi ke tubuh manusia melalui rongga mulut. Hal inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya penyakit," terang Prof. Mel, dalam kesempatan yang sama.



Lebih lanjut Prof. Mel menjelaskan, pilih sikat gigi yang tidak melukai gusi dan mulut. Sikat gigi yang baik adalah ujung kepalanya mengecil sehingga bisa menjangkau bagian mulut belakang. Kemudian, pilih sikat yang berbulu lembut agar tidak melukai gusi. Pastikan pula sikat gigi memiliki gagang yang tidak terlalu berlekuk agar mudah dipegang dan nyaman di tangan.

"Pasta gigi juga tidak kalah penting dari sikat gigi yang dipakai. Pada dasarnya makanan di dalam mulut akan berubah menjadi asam, dan gigi sangat rentan terhadap serangan asam. Jika gigi terpapar asam secara terus menerus, maka kalsium gigi akan mengeropos dan akibatnya gigi cepat rusak," ucap Prof. Mel.

Bila pengetahuan tersebut tersampaikan dengan baik kepada masyarakat Indonesia Prof. Mel percaya bahwa angka masalah kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat menurun. Nah, gimana Ladies, pastikan bahwa Anda juga mengganti sikat dan pasta gigi secara teratur ya. Usahakan pula untuk selalu memilih sikat dan pasta gigi yang tepat untuk kesehatan gigi Anda serta keluarga.



(vem/yun/mim)