Awas, Kejadian Traumatis Bisa Picu Serangan Jantung Pada Wanita

Fimela diperbarui 10 Mei 2015, 09:00 WIB

Jika dibandingkan dengan pria, wanita lebih sering terkena stres daripada pria. Mungkin karena wanita lebih sering menilai banyak hal dengan perasaan daripada dengan pikiran. Hal ini juga yang kemudian menjadikan wanita lebih rentan terhadap penyakit jantung, terutama saat menjelang lanjut usia.

Seperti dikutip dari everydayhealth.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita paruh baya hingga lanjut usia yang mengalami kejadian traumatis seperti misalnya kematian suami atau seseorang yang dicintainya akan meningkatkan risiko serangan jantung hingga 65 persen.

Pengalaman buruk atau traumatis hingga masalah yang berlangsung lama dan tidak kunjung terselesaikan juga bisa memicu stres berkepanjangan. Hal ini juga bisa melipatgandakan risiko serangan jantung pada wanita paruh baya hingga lanjut usia. Bahkan wanita yang melaporkan memiliki masalah keuangan yang serius dalam hidupnya memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit jantung.

Bertambahnya umur juga menjadi faktor lebih rentannya seorang wanita mengalami stres dan semakin stres seseorang juga akan mengancam kesehatan jantung. Alasan di balik hubungan stres dan serangan jantung adalah stres meningkatkan peradangan dan kadar kortisol dalam darah sehingga meningkatkan kemungkinan penumpukan plak di arteri dan pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan pikiran dan emosional itu juga penting selain menjaga kebugaran tubuh saat menjelang usia tua Ladies. Bukan hanya untuk menghindari stres, namun juga menghindari serangan jantung.

(vem/feb)
What's On Fimela