Meski Cuma Pakai Kaos Kaki, Pria Ini Menangkan Maraton 23 Km

Fimela diperbarui 31 Mei 2017, 14:45 WIB

Beberapa hari lalu, sosok Maria Lorena Ramirez jadi sorotan dunia karena ia bisa menjuarai lomba maraton jarak 50 km dengan hanya mengenakan sandal jepit biasa, kaos dan rok sehari-harinya. Kisah Maria ini tentu sangat mengagumkan dan menginspirasi. Untuk mengetahui bagaimana kisahnya, jangan lupa klik di sini.

Setelah beberapa hari berlalu, kini seorang pria muda bernama Ibrahim Mukunga Wachira juga menjadi sorotan dunia, ia baru saja memenangkan lomba maraton jarak 23 km hanya dengan mengenakan kaos kaki.

Dikutip dari laman odditycentral.com, bukannya memakai sepatu olahraga terbaik, Ibrahim membiarkan kakinya hanya terbungkus kaos kaki saat mengikuti lomba maraton. Awalnya, tidak ada niatan sama sekali di hatinya untuk mengikuti lomba maraton Tartu Half dengan hanya mengenakan kaos kaki. Namun ternyata nasib berkata lain padanya.

Sebelum pertandingan dimulai, sebenarnya Ibrahim telah mengenakan sepatu terbaiknya seperti para pelari lainnya di arena pertandingan. Tapi, sebelum pertandingan resmi dimulai ia menitipkan sepatunya pada seseorang untuk disimpan sebentar. Sayang, sepatu itu tak pernah kembali.



Ibrahim telah bertanya kepada semua orang tapi tak ada yang tahu di mana sepatunya. Pria berusia 27 tahun tersebut juga telah bertanya ke peserta lain, panitia dan penonton apakah ada yang ingin meminjaminya sepatu? Semua orang mengatakan tidak ada. Saat itulah Ibrahim harus memilih, tereleminasi atau tetap berlari meski hanya memakai kaos kaki.

Ibrahim pun memutuskan untuk tetap berlari hanya dengan kaos kaki. Mengagumkan, pria tersebut berhasil menjadi juara dan memenangkan perlombaan. Ibrahim mengatakan, "Awalnya ini sangat sulit, terutama ketika aku harus berlari di atas aspal yang panas. Tapi ketika sampai di jalan setapak, ini cukup membantu dan pada akhirnya aku bisa menyelesaikannya, menjadi juara. Meski hanya mengenakan kaos kaki, aku bisa melakukannya."

Ketika berlari, Ibrahim mengaku bahwa ia hanya butuh fokus dan percaya bahwa ia bisa. Tak apa tak menggunakan sepatu. Ia bisa melakukannya dan menjadi juara apapun halangan serta rintangannya. Semangat juga rasa percayanya yang tinggi inilah yang akhirnya membawa Ibrahim kepada kemenangan.

Ibrahim menjadi juara pertama dan mengalahkan ratusan pelari lainnya. Jaraknya dengan juara kedua bahkan cukup jauh yakni selisih 4 menit.

(vem/mim)
What's On Fimela