260.000 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan yang Dilaporkan pada Tahun 2017

Fimela diperbarui 05 Mar 2018, 16:10 WIB

Setiap bulan Maret para wanita menyambut Women’s March. Tahun ini Women March’s pun masih terus menyuarakan terhadap Kekerasan, diskriminasi, dan persekusi terhadap perempuan dan kelompok marjinal lain seperti LGBT, orang adat, dan orang difabel masih terus terjadi di Indonesia. Ada hampir 260.000 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan pada tahun 2017, menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, baik dalam ranah rumah tangga maupun di ranah publik.

Menurut data Menghitung Pembunuhan Perempuan, 173 perempuan dibunuh di Indonesia pada tahun 2017, dengan 95% di antaranya dibunuh laki-laki. Perempuan juga masih belum terlindungi secara hukum. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual masih belum disahkan, bahkan tidak masuk ke daftar Prolegnas 2018. RUU Pekerja Rumah Tangga juga mengalami nasib yang sama.

Di samping itu, Rancangan KUHP berpotensi besar untuk meningkatkan stigmatisasi serta diskriminasi karena adanya pasal zina, pasal kumpul kebo, dan pasal hubungan seksual sesama jenis. WMJ 2018 ditujukan untuk mendorong pemerintah untuk menghapus kekerasan berbasis gender (termasuk identitas gender dan orientasi seksual) dalam tingkat hukum dan kebijakan antara lain melalui pembahasan kebijakan.

“WMJ tahun lalu menjadi sebuah reminder bahwa aksi ini masih dibutuhkan selama ketidakadilan masih ada, terutama pada kaum perempuan, minoritas, dan marjinal,” kata Kerri Na Basaria, Ketua WMJ 2018. “Makanya kami angkat tema besar kekerasan berbasis gender pada tahun 2018.”

Berbagai acara pun telah disiapkan untuk menyambut hari perempuan ini . Tahun ini Women’s March Jakarta 2018 (WMJ) telah diadakan pada Sabtu, 3 Maret dengan berkumpul di lahan parkiran di samping Hotel Sari Pan Pacific, Jl Thamrin, pada jam 8.00 pagi, dan long march ke Taman Aspirasi.

Tahun ini, Women’s March tidak hanya akan dilakukan di Jakarta saja, tapi juga di 12 daerah lain: Bandung, Denpasar, Kupang, Lampung, Malang, Pontianak, Salatiga, Serang, Sumba, Surabaya, Tondano, dan Yogyakarta.

Women’s March Jakarta (WMJ) sendiri diadakan untuk pertama kali pada 4 Maret 2017 silam, Dengan aksi ini, kami menyambut Hari Perempuan Internasional (8 Maret) serta menyuarakan tuntutan pemenuhan hak perempuan di Indonesia.

(vem/asp/apl)