Obat herbal digadang-gadang sebagai obat dengan bahan alami yang aman bagi tubuh dan tidak memiliki efek samping. Namun ternyata obat ini tidak menyebar sebanyak obat biasa karena mempunyai kelemahan lho, Ladies.
Situs med.nyu.edu menyebutkan bahwa obat kimia dapat ditimbang dan diukur dengan tepat hingga ke struktur molekulnya karena diproduksi pabrik dan manusia. Karena itu, saat anda membeli obat kimia tertentu di pasaran, obat yang anda dapatkan akan mempunyai komposisi dan efek yang sama dan seragam. Namun, tidak begitu halnya dengan obat herbal.
Karena bahannya alami, komposisi tanaman herbal sendiri sudah terdiri dari ratusan, bahkan ribuan zat, dan tiap tanaman, walaupun jenisnya sama, akan mempunyai kandungan atau komposisi zat yang berbeda-beda pula. Iklim, cuaca, jenis tanah, dan faktor-faktor eksternal lainnya sangat mempengaruhi khasiat tanaman herbal. Karena itu, ada kemungkinan bahwa walaupun jenis tanamannya sama, jika tempat asalnya berbeda, tanaman ini akan mempunyai khasiat dan efek yang berbeda pula.
Karena tak adanya patokan inilah obat herbal agak sulit dikembangkan dan diterapkan dengan lebih umum dan mendunia. Yang biasanya dilakukan pabrik adalah mengambil ekstraknya dan mengemasnya dalam bentuk cairan, pil atau kapsul. Meskipun sudah banyak cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah ini, akan tetapi para ilmuwan dan ahli belum mencapai kata sepakat untuk keefektifan penggunaan tanaman herbal untuk konsumsi langsung.
Oleh: Isdiana Zulidha
(vem/tyn)