Untuk Membahagiakan Orang Lain, Tak Perlu Terus Menyiksa Diri

Endah Wijayanti diperbarui 13 Okt 2019, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Untuk membuat orang lain bahagia atau membahagiakan orang lain, kadang kita harus mengorbankan sesuatu. Apalagi untuk sesuatu yang didasari karena cinta, pengorbanan seringkali tak bisa dihindari. Tapi bukan berarti untuk membahagiakan orang lain, kita sampai terus menerus menyiksa diri.

Ada saatnya kita juga butuh kebahagiaan kita sendiri. Ada waktunya kita perlu mengutamakan kebahagiaan kita terlebih dahulu. Bukan bermaksud egois, hanya saja ini perlu dilakukan untuk kebahagiaan bersama.

Baiklah, mungkin demi membuat orang lain merasa diistimewakan kita perlu mengorbankan sesuatu. Tapi tak harus selalu menyiksa diri sendiri untuk membuat orang lain bahagia. Bahkan kita perlu memiliki kemampuan untuk bisa mencintai diri sendiri dengan baik sebelum mencintai orang lain. Setidaknya dengan begitu, kita tak mudah merasa kecewa bila ada hal-hal yang terjadi di luar dugaan atau harapan kita.

 

 
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Self-sacrifice? But it is precisely the self that cannot and must not be sacrificed. ― Ayn Rand, The Fountainhead

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Kita akan selalu hidup bersama dengan orang lain. Selain itu, seumur hidup kita juga akan selalu berurusan dengan diri sendiri. Kita jangan sampai terlalu pamrih saat melakukan sesuatu untuk orang lain. Tapi tak harus menuntut diri sendiri terlalu keras membuat orang lain bahagia.

Segala sesuatunya ada prioritasnya sendiri. Pada waktu-waktu tertentu, kita perlu lebih memprioritaskan kebutuhan pribadi terlebih dahulu sebelum membantu orang lain memenuhi kebutuhannya. Tak harus selalu menyiksa diri sendiri dan mengorbankan segalanya untuk selalu membahagiakan orang lain. Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, tapi upaya kita lebih menghargai hidup.

#GrowFearless with FIMELA