4 Tips Cegah Kepala Peang pada Bayi

Endah Wijayanti diperbarui 19 Jun 2020, 07:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepala peang adalah kondisi di mana bentuk kepala jendol ke belakang. Umumnya terjadi pada bayi karena kondisi tengkoraknya yang masih lunak. Penyebab kepala peang pada bayinya umumnya karena posisi tidur dan posisi menyusui yang itu-itu saja. 

Tak perlu panik berlebihan saat mendapati kepala bayi peang. Mengutip buku Parenting tanpa Galau, bentuk kepala bayi masih bisa terus berubah sampai usia 18 bulan. Selain itu, kondisi ini pun bisa dicegah. Ada empat tips mudah yang bisa dicoba.

1. Variasikan Posisi Berbaring Bayi

Untuk mencegah kepala peang, hindari posisi tidur si kecil yang selalu sama. Dengan kata lain, cobalah untuk memvariasikan posisi berbaring bayi saat ia tidur. Serta ganti popok dan baju secara berkala.

2. Latih si Kecil Menggerakkan Kepalanya

Perlu peran aktif orangtua untuk melakukannya. Bantu dan latih si kecil menggerakkan kepalanya secara aktif. Manfaatkan optimalkan penggunaan mainan yang punya warna menarik atau suara yang meriah untuk menarik perhatiannya. Menggerakkan kepala secara aktif bisa cukup efektif cegah kepala peang.

 

 

2 dari 2 halaman

3. Variasikan Posisi Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui (iStockphoto)

Ibu perlu memvariasikan posisi menyusui. Gunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian untuk menyangga kepala si kecil. Selain itu, pastikan si kecil mendapatkan posisi yang nyaman saat sedang disusui. 

4. Tengkurapkan Bayi secara Berkala

Supaya kepala bagian belakang bayi tidak terlalu lama tertekan, bantu ia untuk tengkurap. Ketika menengkurapkan bayi, selalu awasi. Jangan sampai ditinggalkan seorang diri begitu saja. Penting untuk mengawasi bayi yang ditengkurapkan untuk mencegah kematian mendadak bayi baru lahir.

Empat tips di atas adalah empat tips dasar untuk mencegah kepala peang pada bayi. Semoga infonya bermanfaat, ya.

#ChangeMaker