Perjuangan Bintang BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Mahdy Reza Jadi Artis, Korbankan Kuliah Sampai Diancam Soal Warisan

Anto Karibo diperbarui 26 Okt 2021, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup memang sebuah pilihan. Demikian kira-kira bagaimana menggambarkan perjuangan Mahdy Reza, pemeran sinetron BUKU HARIAN SEORANG ISTRI di awal kiprahnya sebagai seorang artis. Mahdy yang berasal dari daerah, harus merintis jalan terlebih dahulu.

Pemeran Roni dalam sinetron BUKU HARIAN SEORANG ISTRI tersebut mengaku mulai meniti karier pada 2017 silam. Kala itu dirinya didaulat dalam sebuah film berjudul SETERU. Semenjak itu, ia terus mendapatkan tawaran bermain peran.

"Waktu abis aku jalan film 2017 di film SETERU waktu itu, aku dapat beberapa tawaran manajemen di Jakarta, sama beberapa tawaran syuting di Jakarta," kata Mahdy Reza di tayangan Halo Selebriti pada Maret 2021 lalu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Keenakan

Mahdy Reza, Callista Arum, dan para pemain Buku Harian Seorang Istri. (Foto: Instagram @mahdyrez)

Mahdy mengaku kala itu sudah menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Namun, ketika menemukan bagaimana serunya syuting dan nuansanya, ia pun merasa keenakan. Apalagi ketika ia bisa menghasilkan rupiah sendiri.

"Waktu itu aku sempat syuting di salah satu PH juga di Jakarta terus abis itu eh keterusan. Kok enak juga ya nyari duit ya," ujarnya.

Akhirnya, Mahdy pun memiliki niat untuk menjalani karier terlebih dahulu. Ia lalu mengambil cuti dari aktivitas pendidikannya. Ia pun akhirnya stay di Jakarta semenjak 2017.

"Kuliah boring juga, padahal butuh banget kuliah cuma aku dapat kerjaan terus alhamdulillah aku bersyukur ya aku cuti dulu waktu itu kuliah. Jadi aku mantepin di 2017, aku stay di Jakarta," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Dapat Ancaman

Mahdy Reza (Instagram/mahdyrez)

Kepergiannya ke Jakarta untuk berkarier di industri entertainment tak serta merta mudah. Setidaknya, ia tak langsung mendapatkan restu dari orangtuanya. Bahkan, Mahdy sempat diancam jika dirinya benar-benar mewujudkan keinginan pndah ke ibukota.

"Sampai pernah diancam juga dulu sama orang tuaku. (mereka bilang) 'ntar kalau kamu pindah KTP (ke Jakarta) kamu nggak dikasih warisan'," paparnya tertawa.