Tanggapan Angelina Jolie soal Film “Eternals” Dilarang Tayang di Arab

Fimela Reporter diperbarui 10 Nov 2021, 11:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Peluncuran film Eternals pada 5 November ternyata mengalami penolakan oleh beberapa negara Arab. Melihat film Marvel perdananya dilarang tayang, Angelina Jolie memberikan tanggapan.

Angelina Jolie, yang berperan sebagai Thena dalam Eternals, menyayangkan para penonton di negara-negara tersebut tidak dapat menonton filmnya. Ada pun negara-negara Arab yang melarang pemutaran film Eternals adalah Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar.

What's On Fimela
Angelina Jolie tampil berambut pirang di film terbarunya yang bertajuk The Eternals. (Tangkapan Layar YouTube Marvel Entertainment)

Terkait penolakannya, adegan yang menunjukkan hubungan sesama jenis disebut menjadi alasannya. Pihak Disney yang bertanggung jawab atas film ini menolak untuk melakukan sensor pada adegan tersebut.

“Saya sedih untuk (para penonton di negara itu). Dan saya bangga dengan Marvel karena menolak untuk memotong adegan-adegan itu,” ujar Angelina, mengutip CNN International, Selasa (09/11).

“Saya masih tidak mengerti bagaimana kita hidup di dunia saat ini di mana masih ada (orang-orang yang) tidak akan memiliki keluarga yang dimiliki Phastos dan keindahan hubungan dan cinta itu,” lanjut Angelina Jolie.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Angelina Jolie

Angelina Jolie dalam pemutaran perdana Eternals. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

Menurut aktris 44 tahun tersebut, tidak seharusnya orang-orang merasa terancam dengan adanya hubungan sesama jenis. “Bagaimana seseorang marah tentang hal itu, terancam olehnya, tidak menyetujui atau menghargainya adalah bodoh,” tambahnya.

Eternals menceritakan tentang 10 superhero yang melawan para Deviants. Dikisahkan, ada seorang superhero bernama Phastos yang menikah sesama jenis dengan Haaz Sleiman. Ini adalah karakter gay pertama dikeluarkan Marvel.

Akibat dari adanya karakter penyuka sesama jenis tersebut, film Eternals menuai kritik dari beberapa pihak. Sementara para kritikus film justru memuji representasi kelompok LGBTQ dalam film tersebut.

 

Penulis: Nathania Marisa