Mengatasi Perasaan Telat Menikah, 5 Cara Tetap Bahagia Jalani Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 07 Feb 2022, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta "Pernikahan itu the most complicated thing in the world," tulis Virly K.A. dalam bukunya, Life as Divorcee. Kalimat tersebut kembali menyadarkan kita bahwa untuk menikah perlu kesiapan yang sangat matang. Hanya karena semua teman seumuran sudah menikah, bukan berarti kita langsung memaksakan diri untuk menikah juga.

Kita paham bahwa tidak ada yang namanya terlalu cepat atau terlambat jika terkait dengan jodoh. Hanya saja tak bisa dipungkiri bahwa perasaan telat menikah kadang menghampiri. Khususnya ketika kita mulai melihat ke sekeliling dan mendapati sebagian besar orang di lingkaran sosial kita sudah menikah. Bersedih dan merasa nelangsa sendiri adalah perasaan yang valid. Namun, kita tetap bisa jalani hari-hari kita dengan kebahagiaan dan senyuman.

1. Membuka Diri dengan Pengalaman Baru

Ada banyak hal baru yang masih bisa dicoba terlepas dari pertambahan usia kita. Berbagai kesempatan baru bisa dipilih dan diciptakan. Bahkan dengan senantiasa terbuka menghadapi pengalaman baru, kita akan lebih bahagia dan bisa makin tenang jalani hidup sebab bisa menemukan banyak warna di dalamnya. Kalau masih merasa belum siap untuk menerima orang baru, setidaknya kita masih bisa mencoba berbagai pengalaman baru yang ditawarkan oleh hidup.

 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Melepas Hal-Hal yang Tak Bisa Dikendalikan

ilustrasi./YAKOBCHUK VIACHESLAV/Shutterstock

Kita sebagai manusia juga punya keterbatasan. Seperti soal rencana menikah, dulu kita punya target tertentu terkait menikah. Lalu, ketika target itu tak tercapai kita perlu mencoba untuk mengikhlaskan dan menerimanya. Supaya hati lebih tenang dan mudah bahagia kembali, relakan hal-hal yang tak bisa dikendalikan. Fokus saja dengan prioritas dan perkara yang masih bisa diusahakan.

3 dari 5 halaman

3. Merawat Diri Sebaik Mungkin

ilustrasi./Twinsterphoto/Shutterstock

Melalui hal-hal sederhana atau cara-cara mudah, kita bisa ciptakan kebahagiaan dan kenyamanan kita sendiri. Kita masih punya kesempatan untuk merasakan dan mendapatkan kebahagiaan kita sendiri. Tidak hanya bergantung pada satu orang saja untuk membuat kita merasakan bahagia. Merasa telat menikah bukan akhir dari segalanya. Ingatkan kembali pada diri bahwa segala sesuatunya punya waktunya sendiri. Walau orang lain sudah banyak yang menikah lebih dulu, tak perlu bersedih berlebihan. Mending fokus rawat diri sebaik mungkin agar bisa tetap bahagia jalani hidup.

 

4 dari 5 halaman

4. Fokus pada Sisi Positif

ilustrasi/Dragon Images/Shutterstock

Menjalani kehidupan ini kita selalu dihadapkan pada dua hal: sisi positif dan sisi negatif. Termasuk ketika mulai merasa telat menikah. Alih-alih tenggelam dalam rasa sedih dan galau, mending fokus pada hal-hal positif lainnya. Misalnya, sadari bahwa saat ini ada prioritas lain yang lebih membutuhkan waktu dan tenagamu. Sementara untuk rencana pernikahan, akan ada waktu yang lebih tepat untuk itu.

5 dari 5 halaman

5. Ikut Berbahagia dengan Semuanya

ilustrasi/copyright by mentatdgt (Shutterstock)

Untuk bisa bahagia, ikutlah bahagia dengan kebahagiaan orang lain. Mungkin kedengarannya mudah tapi susah untuk dipraktikkan, tapi coba saja dulu. Saat ada yang bertunangan atau melangsungkan pernikahan, coba ikut doakan dan berbahagia untuk mereka. Tak perlu malah makin meratapi nasib sendiri. Sebab dengan ikut berbahagia atas kebahagiaan orang lain, kita membuka pintu yang lebih luas untuk mendatangkan kebahagiaan untuk diri sendiri.

Sekarang coba untuk ubah perasaan "telah menikah" dengan "semua akan indah pada waktunya". Tetaplah jadi baik dan berbahagialah dengan cara yang paling nyaman untukmu.

#WomenforWomen