Apa Sebenarnya Makna Minal 'Aidin Wa Al-Faizin?

Endah Wijayanti diperbarui 22 Apr 2023, 06:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat Hari Raya Idul Fitri tiba kita biasanya akan saling menyampaikan pesan, "Minal 'aidin wa al-faizin." Kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang kita kenal, kita berusaha untuk saling memaafkan. Di Hari Kemenangan kita berharap bisa kembali suci dan tak lagi menyimpan atau memiliki dendam terhadap satu sama lain.

Hanya saja apa sebenarnya makna "minal 'aidin wa al-faizin" (من العائدين والفائزين)? Bagi yang belum tahu, simak penjelasan singkatnya di sini.

 

 

2 dari 2 halaman

Semoga Kita Termasuk Kelompok Orang-Orang yang Kembali kepada Fitrah Kesucian

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Kdonmuang

Mengutip buku Kosakata Keagamaan, "Kata 'fitrah' ada juga yang memahaminya dalam arti kesucian karena manusia diciptakan pertama kali dalam keadaan suci, tidak membawa dosa. Dari sini, antara lain hari raya setelah bulan puasa Ramadan usai dinamai 'Idul Fitri' yakni hari raya kesucian fitrah. Karena, dengan berpuasa sebulan penuh diharapkan dosa-dosa antara manusia yang berpuasa dengan Allah terampuni dan dengan saling memaafkan antar sesama diharapkan yang merayakannya kembali kepada kesucian dan bebas dari dosa.

Dari sini lahir ucapan populer minal 'aidin wa al-faizin yang maknanya semoga kita termasuk kelompok orang-orang yang kembali kepada fitrah kesucian dan termasuk pula orang yang memperoleh keberuntungan atau diampuni dan masuk ke surga. Perlu dicatat bahwa kata faiz dalam berbagai bentuknya digunakan oleh Al-Quran dalam arti pengampunan dosa dan masuk ke surga."

Idul FItri merupakan hari yang istimewa. Di momen istimewa ini, kita kembali ke fitrah kejadian manusia sebalum ternodai dan dengan demikian ia juga adalah fitrah keagamaan.

Semoga di momen Lebaran kali ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, ya. Serta bisa menjalin hubungan yang makin baik juga dengan orang-orang di sekitar kita.