Frida Aulia dan Sederet Desainer Indonesia Pamerkan Wastra Nusantara di Fashion Institute of Technology New York

Anto Karibo diperbarui 12 Sep 2023, 06:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Wastra Nusantara merupakan kekayaan budaya Indonesia. Karenanya, dewasa ini banyak sekali desainer yang menggunakan kain-kain tradisional dari berbagai daerah dalam koleksi busananya untuk dipamerkan di luar negara.

Satu ajang yang mengangkat wastra Nusantara adalah New York Indonesia Fashion Week alias NYIFW 2023. Ajang ini telah berlangsung sejak 6 September lalu. Sebanyak 6 desainer asal Indonesia ikut ambil bagian tampilkan karya mereka yang digelar di Fashion Institute of Technology (FIT).

Mereka di antaranya adalah Frida Aulia (Bogor), dr. Rosa Rumaseuw (Papua), Theodora Matrutty (Ambon), Stephanie Zhang (Surabaya), Zuebarqa by Benz (Bandung), dan Matthew & Sheen (Jakarta).

"Tanggal 7 September showcase di Fashion Institute of Technology," kata founder sekaligus produser NYIFW, Vanny Tousignant, dikutip Minggu, 10 September 2023.

2 dari 3 halaman

Tak Hanya Desain

Desainer Indonesia di Fashion Institute of Technology New York (Istimewa)

Vanny menjelaskan bahwa beberapa desainer tersebut juga memperkenalkan kain tenun kepada dunia internasional saat unjuk gigi di FIT. Ia juga menyampaikan para desainer ini tidak hanya sekedar melakukan fashion show tetapi sekaligus untuk memberikan edukasi.

"Yang dilihat ini bukan soal kepintaran mendesain busana tapi penguasaannya atas kekayaan wastra Nusantara. Apakah kain Nusantara yang mereka bawa ke New York? Itu kriteria untuk masuk Fashion Institute of Technology during NYIFW ini. Mereka adalah yang qualified sesuai kriteria FIT ini," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Originalitas dan Edukasi

Desainer Indonesia di Fashion Institute of Technology New York (Istimewa)

Sebuah karya memang harus memiliki originalitas. Karenanya, pada gelaran tersebut, para desainer yang memiliki originalitas lah yang bisa memperkenalkan karya-karyanya pada di depan para fashion enthusiast.

"Mereka bukan dilihat dari bagaimana mendesain busana tapi apa yang mereka bawa dari Indonesia ke New York. Dari daerah mana tenun itu berasal dan originalitasnya, keasliannya seperti apa. Jadi sudah kelihatan jati diri NYIFW ini," sambungnya.

"Bahwa kita tidak hanya membawa desainer untuk fashion show di New York saja lalu pulang lagi ke Indonesia, tapi kita juga ingin mengedukasi masyarakat Amerika soal kekayaan wastra nusantara, batik dan tenun Indonesia. Ini kesempatan emas mempromosikan wastra Nusantara ke dunia," paparnya.