6 Cara Terbaik Melakukan Stimulasi Kecerdasan Otak Anak

Maritza Samira diperbarui 08 Feb 2024, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Perkembangan otak anak mempengaruhi seluruh area pertumbuhan anak. Otak anak berkembang pesat hingga anak berusia 5 tahun. Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk dapat menstimulasi perkembangan otak anak sejak usia dini.

Kualitas kecerdasan seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembangnya. Proses tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikososial, dan sosial.

Dilansir dari helpmegrown.org, stimulasi yang diberikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan dan kecerdasan otak. Otak akan semakin berkembang apabila stimulasi yang diberikan semakin banyak. Terdapat empat bidang utama perkembangan yaitu motorik, bahasa dan komunikasi, sosial dan emosional, serta kognitif. Cara terbaik untuk membantu perkembangan otak anak adalah dengan melibatkannya secara aktif melalui aktivitas sehari-hari seperti bermain, membaca, dan selalu ada untuk anak.

2 dari 3 halaman

Kecerdasan Otak Anak

Stimulasi kecerdasan otak anak bukanlah hal yang sulit dilakukan. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

Anak perlu mendapatkan lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan selalu mendapatkan stimulasi psikososial. Stimulasi sosial dapat diberikan melalu sentuhan dan mengajak anak bermain. Stimulasi sangat membantu otak untuk menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan dalam perkembangannya.

Stimulasi kecerdasan otak anak dapat diberikan dalam berbagai bentuk yang sederhana dan mudah dilakukan seperti dengan kehangatan dan cinta tulus yang diberikan orangtua. Selain itu, orangtua dapat memberikan pengalaman langsung dengan menggunakan panca inderanya.

Interaksi anak dan orangtua melalui sentuhan, pelukan, senyuman, nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan bentuk stimulasi secara dini. Semakin banyak koneksi antar neuron yang dimiliki, dipercaya bahwa anak tersebut akan semakin cerdas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga otak anak tetap terstimulasi dan tertantang selama perkembangannya.

3 dari 3 halaman

Tips Stimulasi Kecerdasan Otak Anak

Interaksi anak dan orangtua merupakan bentuk stimulasi secara dini. (Foto: Unsplash/Eldar Nazarov)

Dilansir dari laman blog.cognifit.com, berikut beberapa tips untuk stimulasi kecerdasan otak anak:

Interaksi dengan anak

Meluangkan waktu untuk berinteraksi dan bermain dengan anak akan menunjukkan keterampilan sosial dan kasih sayang, serta membantu anak mengembangkan kecerdasannya.

Berbicara dengan anak

Meskipun anak belum dapat mengekspresikan dirinya dengan baik, ajaklah anak berbicara dan dengarkan ceritanya. Hal ini akan memotivasi anak untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan bahasanya. Hal ini juga membantu anak mengekspresikan dirinya melalui tulisan yang dapat mengembangkan kecerdasannya.

Berolahraga

Aktivitas fisik dan olahraga tidak hanya mendukung kesehatan anak secara fisik, tetapi juga mampu meningkatkan aliran darah ke otak yang membantu menciptakan sel-sel otak baru yang mendukung kecerdasannya.

Mendengarkan musik

Musik dapat memberikan efek positif pada otak. Musik mampu meningkatkan memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak. Belajar memainkan musik juga bisa membantu perkembangan otaknya.

Permainan edukatif

Banyak permainan yang bisa membantu anak meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otaknya. Seperti permainan huruf, warna, gambar, menghitung, ejaan, dan lain-lain. Permainan edukatif juga dapat membantu anak merangsang otak sekaligus menghiburnya.

Aktivitas di luar

Ajak anak melakukan aktivitas di luar seperti pergi ke taman, museum, atau tempat-tempat lain yang menyenangkan. Pergi ke luar dan mengenal tempat-tempat baru dapat mendidik anak secara menyenangkan yang berguna untuk perkembangan otak anak.

 

*Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di tautan ini.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesOktober