4 Bulan yang Paling Dihormati dan Beruntung untuk Menikah dalam Islam

Vania Al kautsarDiterbitkan 15 Januari 2024, 11:51 WIB

Fimela.com, Jakarta Hukum pernikahan dalam Islam merupakan salah satu aspek penting yang diatur dengan jelas. Pernikahan dalam Islam memiliki syarat dan rukun yang wajib dipenuhi agar sah sesuai dengan ajaran agama. Pernikahan dalam Islam adalah salah satu hal penting, dan bulan yang dipilih untuk menikah dapat memberi makna spiritual dan keberuntungan bagi pasangan yang menikah.

Dalam Islam, bulan yang baik untuk menikah biasanya dipilih sesuai dengan penanggalan bulan Hijriah, yang tidak sama dengan penanggalan Masehi. Pemilihan bulan untuk menikah juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor astrologi dan tradisi tertentu dalam masyarakat Muslim.

Dengan mengetahui bulan yang baik untuk menikah dalam Islam, pasangan yang akan menikah dapat merencanakan pernikahan mereka dengan mempertimbangkan aspek-aspek spiritual dan keberuntungan yang dianggap penting dalam agama Islam. Ini dia beberapa bulan yang dihormati untuk menikah dalam Islam:

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

1. Bulan Dzulhijjah

Ilustrasi Menikah/https://www.shutterstock.com/MonoLiza 

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam penanggalan Islam dan sangat berarti dalam agama Islam. Bulan ini adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam karena ada peristiwa ibadah haji yang diselenggarakan di Makkah, dan juga peringatan Idul Adha.

Salah satu peristiwa penting dalam Bulan Dzulhijjah adalah ibadah haji, di mana umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik diwajibkan untuk menunaikan rukun Islam kelima ini sekali seumur hidup. Selain itu, pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban, di mana umat Islam yang mampu disunahkan untuk menyembelih hewan qurban dan membagikan daging-dagingnya kepada sesama yang membutuhkan.

Bulan Dzulhijjah juga memberikan pelajaran nilai-nilai keagamaan yang penting bagi umat Islam, seperti keikhlasan, kesabaran, ketakwaan, dan pengorbanan. Ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban juga menunjukkan pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, Bulan Dzulhijjah bukan hanya waktu untuk menjalankan ibadah haji dan menyembelih hewan qurban, tetapi juga waktu untuk mempelajari nilai-nilai keagamaan yang diajarkan dalam agama Islam.

3 dari 5 halaman

2. Bulan Syawal

Ilustrasi Menikah/https://www.shutterstock.com/Vershinin89 

Bulan Syawal adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, karena pada bulan ini dirayakan Hari Raya Idul Fitri. Namun, itu bukan satu-satunya alasan yang membuat bulan ini spesial.

Syawal juga terkenal sebagai bulan yang disunnahkan untuk menikah, dan hal ini menjadi bahan pembicaraan yang sering diangkat pada bulan ini. Ada beberapa alasan yang mendasari disunnahkannya menikah pada bulan Syawal.

Syawal menurut para ulama dari mazhab Syafi’i adalah waktu yang sangat disarankan untuk menikah. Namun, hal ini harus dipahami sebagai kemungkinan, bukan kewajiban. Demikian juga dengan bulan-bulan lain, jika ada alasan untuk menikah pada bulan selain Syawal, maka lakukanlah pernikahan itu.

Bagi orang yang sudah siap dan berkesempatan untuk menikah pada bulan Syawal, maka ini adalah kesempatan yang baik.

4 dari 5 halaman

3. Bulan Rajab

Ilustrasi Menikah/https://www.shutterstock.com/Teguh Pramadita

Bulan Rajab adalah bulan yang sangat berarti dalam agama Islam. Islam menganggap bulan Rajab sebagai salah satu dari empat bulan haram, yaitu bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan Rajab dipandang sebagai bulan yang penuh rahmat dan maaf. Banyak umat Islam yang meningkatkan ibadah dan doa di bulan ini.

Kepercayaan tentang menikah di bulan Rajab juga lumayan terkenal. Beberapa orang percaya bahwa menikah di bulan Rajab bisa membawa rahmat dan kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga. Akan tetapi, ada juga kepercayaan bahwa menikah di beberapa tanggal tertentu di bulan Rajab dapat mendatangkan malapetaka. Tanggal-tanggal yang dianggap tidak baik untuk menikah di bulan Rajab antara lain adalah pada malam 1 Rajab, 27 Rajab, atau 30 Rajab.

Dalam Islam, kepercayaan ini tidak memiliki landasan yang kokoh. Seharusnya keputusan untuk menikah tidak bergantung pada kepercayaan mitos, melainkan lebih kepada persiapan yang cermat dan niat yang luhur. Selain itu, sesuai dengan ajaran agama Islam, apapun bulan yang dipilih untuk menikah tetap bisa menjadi bulan yang penuh rahmat jika memang didasarkan pada niat baik dan keikhlasan.

5 dari 5 halaman

4. Bulan Dzulqa’dah

Ilustrasi Menikah/https://www.shutterstock.com/Abdul Aziz Wijaya

Bulan Dzulqa’dah berarti dan penting dalam tradisi Islam karena merupakan bulan persiapan haji, yang merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Bulan ini juga dipandang sebagai bulan yang penuh rahmat dan ganjaran, di mana ibadah sunnah disarankan untuk dilakukan.

Dalam tradisi Islam, bulan Dzulqa’dah juga bisa menjadi penjaga pernikahan karena dipandang sebagai bulan yang penuh rahmat. Pernikahan yang diselenggarakan pada bulan ini diharapkan mendapatkan rahmat dan keberkahan dalam hubungan pernikahan mereka.

Sebagai contoh, ada kisah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Aisyah yang diselenggarakan pada bulan Dzulqa’dah. Pernikahan itu dianggap sebagai salah satu pernikahan yang penuh rahmat dalam sejarah Islam.

Dengan demikian, bulan Dzulqa’dah memiliki makna yang penting dalam tradisi Islam, khususnya dalam hal persiapan haji dan pernikahan. Pernikahan yang diselenggarakan pada bulan ini dianggap mendapat rahmat dan keberkahan.

Menikah di dalam bulan-bulan ini diharapkan dapat membawa rahmat dan ganjaran yang besar bagi pasangan yang menikah. Oleh sebab itu, banyak pasangan memilih untuk menikah di bulan-bulan ini agar mendapatkan rahmat dan ganjaran yang lebih besar dari Allah SWT.