Fimela Figure: Dari Blogger sampai Pebisnis Modest Fashion, Indah Nada Puspita Buktikan Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi Tanpa Batas

Hilda Irach diperbarui 01 Apr 2024, 20:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai perempuan, memiliki banyak impian kerap kali jadi tantangan.Tak sedikit yang mengubur impian mereka karena meragukan kemampuan diri sendiri. Ada juga stigma masyarakat yang menganggap bahwa perempuan tidak perlu bermimpi tinggi, sehingga mulai mengikis kepercayaan diri sedikit demi sedikit hingga impian mulai lenyap tak bersisa.

Indah Nada Puspita menjadi bukti bahwa perempuan bisa memiliki segudang impian. Perempuan juga mampu mewujudkan banyak mimpi dengan ketekunan dan keberanian.

Sosoknya dulu dikenal sebagai fashion blogger panutan hijabers Indonesia, model, dan penyanyi. Kini namanya tidak hanya dikenal sebagai blogger maupun model, tetapi juga pemilik brand modest wear bernama ‘Nada Puspita’.

Bagaimana kisahnya? Simak exclusive interview Fimela Figure bersama Indah Nada Puspita berikut ini.

 
2 dari 5 halaman

Nada Kecil dan Ketertarikannya di Dunia Seni

Indah Nada Puspita buktikan perempuan bisa bermimpi tanpa batas. [Dok/Adrian Utama P]

Diakui oleh perempuan kelahiran Medan itu, Nada kecil selalu dijejali banyak kursus oleh orangtuanya. Mulai dari bimbingan sekolah, les bahasa Inggris, les berenang, les menggambar, hingga les piano.  Dari sinilah rasa ketertarikan Nada pada kesenian mulai bertumbuh.

“Sebenarnya intention orangtua aku bukan ingin menjadikanku seorang seniman, hanya untuk aku supaya cepat mengembangkan diri. Jadi memang dari kecil aku sudah punya interest yang cukup besar terhadap art. Kalau dulu tuh murid yang selalu ikut lomba menggambar, itu aku. Jiwa seni sudah bertumbuh sejak aku kecil,” kenang Nada.

3 dari 5 halaman

Berawal dari Blogger

Indah Nada Puspita buktikan perempuan bisa bermimpi tanpa batas. [Dok/Adrian Utama P]

Memiliki banyak minat tentu membuat Nada sempat bingung akan tujuan hidupnya. Namun, bagi Nada hal itu tak menjadi masalah. “Karena kita kadang-kadang harus cobain banyak hal dulu, sampai akhirnya kita menemukan mana yang paling nyaman di hati kita,” ungkapnya.

Hingga pada akhirnya Nada berkenalan dengan dunia blogging yang menjadi titik awal popularitasnya. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) di 2019, Nada sudah menulis blog tentang fashion. Disebutkan oleh Nada, pada saat itu, memang era-nya blogging. 

Nama-nama besar seperti Raditya Dika dan Diana Rikasari menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda kala itu.

Lewat blog inilah, Nada bergabung dengan komunitas hijab bernama ‘Hijabers Community. Ia banyak berkenalan dengan orang-orang di industri fashion dan diundang ke acara-acara modest fashion internasional seperti di Istanbul dan Qatar.

Berkenalan dengan banyak orang di industri fashion pada akhirnya membawa Nada masuk ke dalam industri tersebut. Nada mulai menerima tawaran modelling hingga menjadi penyanyi. 

“Disitu pula aku menyadari, sebenarnya passion aku itu menciptakan sesuatu, jadi akhirnya di tahun 2015 aku mulai menciptakan brand aku sendiri, yaitu Nada Puspita,” ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Nada Puspita

Indah Nada Puspita buktikan perempuan bisa bermimpi tanpa batas. [Dok/Nada Puspita]

Di tahun 2015, brand modest wear Nada Puspita hadir di tengah-tengah masyarakat. Nada masih ingat betul, koleksi pertamanya saat itu adalah pashmina yang memang jadi tren di tahun itu. “Lalu mulai tahun 2017, jilbab square printing mulai hits, lalu kami kembangkan juga jilbab printing,” kata Nada.

Nada Puspita saat itu merupakan wadah dirinya menyalurkan hobi dan kesenangan. Ia mengaku, belum ada rencana serius untuk mengembangkan brand itu.

Sampai akhirnya pandemi Covid-19 muncul yang membatasi ruang gerak banyak orang untuk beraktivitas. Momen ini pun dijadikan Nada untuk introspeksi dan refleksi diri, juga mulai memikirkan masa depan bisnisnya.

Lalu, Nada teringat tentang pesan almarhum sang ayah. “Nada Puspita ini jangan ditinggalin ya, bagus buat kamu, sebagai perempuan kamu bisa berkreativitas lewat Nada Puspita,” kata almarhum sang ayah kepada Nada. Pesan inilah yang membangkitkan semangat Nada untuk mulai serius mengembangkan brand Nada Puspita.

“Kalau aku mau serius menjalankan bisnis, aku harus punya mindset bisnis pula. Aku harus punya partner dan tim yang punya pandangan bisnis yang sama. Jadi di momen Covid  itu aku mulai mencari partner untuk mengembangkan Nada Puspita ini bersama,” lanjut Nada.

Kegigihan Nada dalam mengembangkan Nada Puspita kini membuahkan hasil. Dari awalnya berjualan pashmina dan scarf, Nada Puspita telah merilis koleksi lengkap head-to-toe. 

“Niat aku Nada Puspita ini bisa menjadi one stop shopping untuk perempuan berhijab, di mana bisa melengkapi kebutuhan mereka dalam berpakaian. Bahkan kita punya perlengkapan ibadah, baju, sepatu, kaus, kaki, bros, sampai peralatan salat itu kita punya,” jelasnya.

Nada Puspita juga meluncurkan koleksi Lebaran bertajuk “Sofia” yang terinspirasi dari Hagia Sophia yang ada di Turki. Koleksinya hadir dalam palet warna earth tone. Tak hanya koleksi pakaian wanita, ada juga koleksi pakaian pria sampai anak-anak untuk tampil kembaran saat Hari Raya nanti.

5 dari 5 halaman

Kunci Kesuksesan Nada

Indah Nada Puspita buktikan perempuan bisa bermimpi tanpa batas. [Dok/Nada Puspita]

Bagi Nada, orangtua adalah sosok penting dibalik kesuksesannya. Doa-doa mereka menjadi kunci kesuksesan Nada hingga sekarang ini.

“Menurut aku nomor satu adalah doa ibu aku. Aku bersyukur banget mama aku tinggalnya sama aku. Kita tinggal berdua. Dan alhamdulilah banyak momen dalam karier aku, misal traveling, harus pergi kemana. Itu aku selalu berusaha ngajak mama aku juga. Itu jadi hiburan buat mama,” ujar Nada.

Di samping itu, menurut Nada, sangat penting sekali perempuan modern saat ini memiliki keahlian di luar perannya sebagai ibu, yang mungkin suatu saat dia perlukan dan bisa manfaatkan itu.

“Menurut aku perempuan modern sekarang, kita udah banyak pintu untuk bisa lebih banyak berkarya. Apakah dia memilih ibu rumah tangga saja, atau bekerja dulu, belum mau berumah tangga, ataupun peran kedua-duanya itu sah-sah saja. Bagi aku penting sekali perempuan memiliki seenggaknya, keahlian di luar peran dia sebagai ibu yang mungkin suatu saat dia perlukan dan dia bisa gunakan itu,” tuturnya..

Diapun berharap agar semua perempuan dapat mewujudkan apapun yang mereka impi-impikan. “Semuanya itu tidak yang instan, penuh dengan roller coaster, tapi semangat menjadi wanita yang kita mau itu tidak boleh padam,” pungkasnya.