Kenali Penyebab Speech Delay pada Anak

Nindita Utami DewantiDiterbitkan 26 Januari 2025, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela mendengar istilah speech delay? Istilah ini sudah tidak asing lagi di kalangan orangtua, karena fenomena speech delay sering terjadi pada anak-anak. Sesuai dengan namanya, speech delay berarti keterlambatan bicara. Jika ucapan seorang anak tidak dapat dipahami atau ditandai dengan kesalahan bunyi bicara, besar kemungkinan mereka didiagnosis mengalami keterlambatan bicara.

Berdasarkan penelitian yang banyak dilakukan oleh pakar, speech delay cukup banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia ketika usia dini. Lantas, apa faktor yang menyebabkan speech delay pada anak?

Penyebab speech delay pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Mari simak penjelasannya! 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Anggota keluarga yang memiliki gangguan komunikasi

Penyebab anak speech delay. /copyright Pexels/ Mikhail Nilov

Faktor ini sangat berkaitan dengan anak yang akan mengalami speech delay. Satu anggota keluarga dekat, baik itu orangtua maupun saudara kandung, yang memiliki gangguan komunikasi/gangguan bicara (seperti gagap, kosakata tidak jelas) dapat berpengaruh terhadap perkembangan bicara seorang anak. 

3 dari 5 halaman

Gangguan pendengaran

Ilustrasi anak dan ibu/copyright fimela

Ucapan/suara berkaitan dengan indra pendengaran. Masalah kesehatan, terutama kesehatan pendengaran, tentu menjadi salah satu penyebab seorang anak mengalami speech delay. Apabila anak tidak mampu atau mengalami kendala dalam mendengar suara, hal ini menjadi penyebab anak kesulitan memproduksi kata-kata karena ia memiliki kendala dalam mendengarkan suaranya sendiri. 

4 dari 5 halaman

Gangguan motorik oral

Ilustrasi anak dan orangtua/copyright fimela/daniel

Banyak anak dengan keterlambatan bicara memiliki masalah motorik oral. Masalah ini terjadi ketika terdapat masalah di area otak yang bertanggung jawab untuk berbicara. Hal ini menyebabkan anak kesulitan mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang untuk membuat bunyi bicara. Besar kemungkinan, hal ini akan merambat ke masalah lain, seperti GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada anak. 

5 dari 5 halaman

Penggunaan perangkat elektronik yang masif

Ilustrasi orang tua mendampingi anak bermain HP. Credits: pexels.com by Monstera

Anak yang lebih banyak menonton layar perangkat elektronik sejak kecil akan berpotensi mengalami speech delay lebih tinggi dibandingkan anak dengan screentime lebih sedikit. Perangkat elektronik yang dimaksud mencakup televisi, tablet, serta gawai. Penggunaan perangkat elektronik yang berlebih dapat menyebabkan kurangnya stimulasi pada area otak tertentu yang berkaitan dengan sensori dan pengenalan kata, serta kemampuan motorik bicara.

Sebagai orangtua, Sahabat Fimela sangat bisa menghindari hal-hal yang dapat dihindari untuk mencegah terjadinya speech delay pada anak. Ketika tanda-tanda si kecil mengalami speech delay sudah mulai terlihat, seperti tidak merespon saat diajak berinteraksi atau kesulitan memahami kalimat sederhana, ada baiknya untuk segera memeriksakan ke dokter. Jika si kecil mengalami keterlambatan berbicara, Sahabat Fimela jangan khawatir! Speech delay dapat diatasi dengan mengikuti terapi di klinik wicara.