Mengatasi Stres dengan Metode Decluttering Pikiran

Annisa Salma PutriDiperbarui 31 Mei 2025, 18:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Pikiran yang penuh dan berantakan bisa menjadi sumber stres yang tidak terlihat, namun sangat memengaruhi keseharian. Sahabat Fimela mungkin pernah merasa kewalahan padahal secara fisik tidak sedang melakukan banyak hal. Hal ini bisa jadi tanda bahwa pikiran sedang dipenuhi berbagai beban, baik yang besar maupun yang sepele.

Sama seperti rumah yang perlu dirapikan, pikiran juga perlu diberi ruang agar tetap jernih dan fokus. Proses ini dikenal sebagai "decluttering pikiran" atau merapikan isi kepala dari hal-hal yang mengganggu dan tidak perlu. Dengan membiasakan decluttering pikiran, Sahabat Fimela bisa merasa lebih tenang, produktif, dan seimbang.

Yuk, mulai bersihkan ruang mental agar hidup terasa lebih ringan dan menyenangkan!

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Tulis Semua yang Ada di Pikiran

Menulis di jurnal bisa menjadi terapi sederhana namun powerful. (Foto/Dok: pexels.com/Alina Vilchenko)

Salah satu cara paling efektif untuk merapikan pikiran adalah dengan menuliskannya. Teknik ini sering disebut brain dump, di mana Sahabat Fimela menuliskan semua yang mengganggu atau memenuhi pikiran tanpa sensor, baik itu tugas, kekhawatiran, maupun ide acak.

Dengan menuliskannya, pikiran akan merasa lebih lega karena tidak perlu terus-menerus mengingat semuanya. Tulisan tersebut bisa menjadi panduan untuk mengelola prioritas atau bahkan hanya berfungsi sebagai pelepas beban mental.

3 dari 6 halaman

Batasi Konsumsi Informasi

Intip cara terbaik untuk menjaga keamanan dan privasi di media sosial, agar kamu terhindar dari pencurian data pribadi. (Sumber: Freepik).

Di era digital, kita sering kelebihan informasi dari media sosial, berita, dan notifikasi. Tanpa disadari, hal ini membuat pikiran penuh dengan hal-hal yang tidak semuanya penting. Salah satu bentuk decluttering mental adalah dengan menyaring informasi yang masuk.

Sahabat Fimela bisa memulai dengan menetapkan waktu khusus untuk mengecek media sosial atau membaca berita, dan menghindari scrolling tanpa tujuan. Kurangi notifikasi yang tidak perlu agar otak tidak terus-menerus terganggu oleh hal-hal kecil yang menguras energi.

4 dari 6 halaman

Meditasi dan Napas dengan Dalam

Melakukan meditasi atau hal lainnya sebagai media perawatan diri yang menenangkan dan menyenangkan bisa jadi cara bagi kamu mengelola stres. (Foto dok: Freepik/jcomp).

Meditasi adalah teknik yang sangat berguna untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran diri. Tidak perlu waktu lama, cukup 5–10 menit sehari dengan fokus pada pernapasan bisa membuat pikiran terasa lebih jernih.

Napas dalam yang dilakukan secara perlahan juga membantu tubuh masuk ke mode relaksasi, mengurangi kecemasan, dan mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan. Ini bisa menjadi rutinitas harian yang menenangkan, terutama di pagi atau malam hari.

5 dari 6 halaman

Selesaikan Tugas Kecil yang Tertunda

Ilustrasi orang produktif. Credit: pexels.com/pixabay

Kadang, hal-hal kecil yang belum dikerjakan justru menjadi beban mental terbesar. Pekerjaan rumah, balasan pesan yang tertunda, atau keputusan sederhana yang belum dibuat bisa terus mengganggu pikiran.

Menyelesaikan tugas-tugas kecil ini memberi rasa lega dan pencapaian. Sahabat Fimela bisa membuat daftar kecil dan mencicilnya satu per satu, sehingga beban mental berkurang dan fokus pun meningkat.

6 dari 6 halaman

Berbicara pada Orang yang Dapat Dipercaya

ilustrasi curhat dengan cancer/copyright freepik.com/freepik

Membagi cerita atau unek-unek dengan seseorang yang dipercaya bisa sangat melegakan. Terkadang, sekadar bercerita tanpa mencari solusi pun sudah cukup untuk merapikan pikiran.

Sahabat Fimela bisa memilih teman dekat, pasangan, atau bahkan tenaga profesional seperti konselor jika merasa perlu. Komunikasi yang terbuka membantu mengurai emosi yang terpendam dan memberikan perspektif baru.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Sahabat Fimela bisa mulai menciptakan ruang mental yang lebih bersih dan sehat. Pikiran yang jernih adalah kunci untuk menjalani hari dengan penuh kesadaran dan keseimbangan.

Because fimale is Fimela.