Rangga Azof, Yasmin Napper, Hingga Ustad Solmed Warnai Drama Romansa Religi “Cinta Dalam Sujudku” yang Siap Banjiri Air Mata Penonton

Amelia Salsabila AswandiDiterbitkan 18 Juli 2025, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, semakin kesini, layar drama Indonesia semakin menunjukkan ragam inovasinya dalam berbagai aspek. Mulai dari genre-nya yang semakin beragam, hingga plot yang ditawarkan setiap rumah produksi. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa drama lokal masih sangat berpotensi untuk menjadi yang terdepan—di tengah kencangnya arus persaingan dengan drama luar negeri. 

Sebagaimana yang dipercaya oleh Andreas Awe selaku head of Originals Vidio, “Vidio yakin kalau drama lokal itu punya sisi emosional yang tinggi. Baik dari sisi budaya, maupun sisi yang relatable sama penontonnya. Jadi, saya percaya bahwa drama Indonesia itu masih jadi yang terdepan.” ujarnya pada acara screening & press-conference serial “Cinta Dalam Sujudku” Selasa, (15/07/2025) lalu.

Melanjutkan visi tersebut, Vidio Originals kembali merilis tayangan serial terbaru bertajuk “Cinta Dalam Sujudku”—sebuah drama romantis dengan sentuhan spiritual yang menyentuh hati. Tayang mulai Kamis, 17 Juli 2025, serial ini siap menjadi pilihan tontonan baru untuk para penikmat drama Indonesia.

Serial ini diadaptasi dari novel populer karya Diana Febi dengan judul yang sama. Sebagai penulis novel, Diana mengaku terharu saat melihat hasil akhir adaptasi layar ini, “Hasilnya sangat bagus dan di luar ekspektasi saya,” jelasnya. Dibintangi oleh Rangga Azof, Yasmin Napper, Asha Assuncao, Yoshi Sudarso, hingga Ustad Solmed, serial ini mempertemukan kekuatan cerita emosional dengan sinematografi yang dramatis dan realistis.

2 dari 3 halaman

Kisah Cinta, Luka, dan Pilihan yang Tak Mudah

Cast dan filmmakers "Cinta Dalam Sujudku" di acara screening dan press conference pada Selasa, (15/07/2025) di XXI Senayan City, Jakarta Pusat. (Foto/Dok: Vidio)

“Cinta Dalam Sujudku” mengisahkan Zaki (Rangga Azof) dan Zahra (Yasmin Napper), dua sahabat masa kecil yang menyimpan rasa namun tak pernah saling mengungkapkan. Takdir berkata lain saat Zahra menerima lamaran Harris (Yoshi Sudarso) demi kebahagiaan sang kakak. Zaki pun berusaha merelakan dengan menikahi Risa (Asha Assuncao), meski hatinya masih tertambat pada Zahra.

Saat rumah tangga Zahra runtuh, Risa justru memberi ruang bagi Zahra untuk kembali hadir di kehidupan Zaki. Di sinilah konflik batin mulai muncul—mengaduk perasaan antara masa lalu, cinta yang belum selesai, dan pengorbanan yang terus berjalan. Sentuhan religi dalam cerita ini membuat konfliknya terasa lebih dalam dan menyentuh 

Menurut sang supervising producer sekaligus story editor—Keke Mayang, kekuatan serial ini terletak pada karakter yang relatable dan emosinya yang kuat. Tantangan utama justru pada bagaimana menjaga ritme dan kedalaman cerita hanya dalam delapan episode. Untungnya, tim penulis berhasil melanjutkan visi novel Diana Febi yang dianggap kaya makna dan sangat menyentuh.

Dari sisi visual, sutradara Angling Sagaran menerapkan gaya sinematografi syahdu dan berkontras tinggi untuk menggambarkan suasana hati para karakter. Beberapa ayat Al-Qur’an juga dimasukkan secara kontekstual untuk memperkuat pesan spiritual cerita tanpa terkesan menggurui.

3 dari 3 halaman

Transformasi Para Pemeran dan Dinamika Penyutradaraan

Suasana acara screening dan press conference pada Selasa, (15/07/2025) di XXI Senayan City, Jakarta Pusat. (Foto/Dok: Vidio)

Para pemain mengakui bahwa karakter mereka menuntut proses pendalaman emosional dan spiritual. Rangga Azof mengaku harus belajar mengumandangkan adzan dan memahami nilai-nilai agama demi membentuk karakter Zaki yang religius dan tenang. Ia juga ditantang menyampaikan emosi tanpa banyak dialog.

Sementara itu, Yasmin Napper menyebut karakter Zahra sebagai sosok yang sangat emosional dan penuh luka. Ia mendalami karakter dengan membuat breakdown sendiri, menciptakan suasana emosional yang jujur, dan menyesuaikan energi di lokasi syuting. Di sisi lain, Asha Assuncao pun merasa tertantang karena karakter Risa yang Ia nilai sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya yang ekspresif.

Proses penyutradaraan yang dilakukan John De Rantau dan Angling Sagaran juga memberi ruang eksplorasi luas. Mereka menyebut setiap adegan sebagai golden scene, dan memilih memberi kebebasan improvisasi agar emosi terasa natural. Chemistry antara sutradara dan pemain dinilai jadi kunci keberhasilan menggali kedalaman tiap karakter.

Meski diadaptasi dari novel, serial ini tetap menyimpan banyak kejutan. John De Rantau memastikan bahwa tiap episode akan menyuguhkan twist dan momen yang emosional. Dengan cerita yang reflektif, visual yang menyentuh, dan akting yang kuat, “Cinta Dalam Sujudku” siap menggugah hati penonton mulai 17 Juli 2025, hanya di Vidio.