The Power of Play, Prioritaskan Waktu Bermain untuk Balita Sambil Mengasah Kecerdasan Otak

Adinda Tri WardhaniDiterbitkan 28 September 2025, 23:02 WIB

ringkasan

  • Bermain esensial untuk perkembangan holistik balita, mencakup aspek otak, fisik, sosial-emosional, kognitif, dan bahasa, serta mengurangi stres.
  • Prioritaskan waktu bermain balita dengan memberi waktu cukup, membiarkan anak memimpin, memanfaatkan lingkungan, dan berinteraksi aktif.
  • Lingkungan bermain yang mendukung, membiarkan kebosanan, bermain dengan teman sebaya, dan menjadwalkan waktu khusus akan memaksimalkan manfaat bermain bagi anak.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahukah Anda bahwa bermain bukan sekadar aktivitas pengisi waktu luang bagi balita? Lebih dari itu, bermain adalah fondasi utama bagi tumbuh kembang mereka secara menyeluruh. Aktivitas ini memegang peranan krusial dalam membentuk kecerdasan, emosi, dan fisik si kecil.

Dilansir dari berbagai sumber, para ahli sepakat bahwa The Power of Play sangat besar, mempengaruhi setiap aspek perkembangan anak sejak usia dini. Melalui bermain, balita tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar banyak hal baru, bereksperimen, serta mengembangkan berbagai keterampilan penting yang akan berguna di masa depan.

Maka dari itu, memprioritaskan waktu bermain bagi balita adalah investasi berharga yang harus dilakukan setiap orang tua. Artikel ini akan membahas mengapa bermain begitu penting dan memberikan tips ahli untuk memastikan si kecil mendapatkan manfaat maksimal dari setiap momen bermainnya.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengapa Bermain Sangat Penting bagi Balita?

Pilih permainan yang melibatkan interaksi, seperti permainan kelompok kecil, board game sederhana, atau bernyanyi bersama. (Foto: Paige Cody/Unsplash)

Bermain adalah pendorong utama bagi perkembangan balita di berbagai aspek. Aktivitas sederhana ini ternyata memiliki dampak signifikan pada struktur dan fungsi otak, memfasilitasi koneksi sinapsis, serta meningkatkan plastisitas otak si kecil. Ini adalah dasar penting untuk kemampuan belajar dan adaptasi mereka di kemudian hari.

Selain itu, bermain juga krusial untuk pengembangan motorik. Melalui berbagai gerakan dan eksplorasi, balita membangun kompetensi motorik halus dan kasar, seperti menggenggam, berlari, atau melompat. Aktivitas fisik yang menyenangkan ini tidak hanya memperkuat otot dan koordinasi, tetapi juga membantu mencegah obesitas dan membangun kecerdasan emosional anak.

Aspek sosial-emosional balita juga terasah saat bermain. Mereka belajar mendengarkan instruksi, memperhatikan, serta menyelesaikan konflik dengan teman sebaya. Bermain pura-pura, misalnya, memungkinkan anak bereksperimen dengan peran sosial, bekerja sama, dan mengembangkan keterampilan negosiasi serta komunikasi yang kompleks.

Secara kognitif dan bahasa, The Power of Play sangat terlihat. Anak-anak mengembangkan memori kerja, pemikiran fleksibel, dan regulasi diri. Mereka juga belajar kata-kata baru melalui interaksi berulang, mendorong eksplorasi, dan rasa ingin tahu yang merupakan fondasi penting bagi perkembangan intelektual mereka.

Tidak hanya itu, bermain juga berfungsi sebagai pereda stres alami bagi balita. Interaksi yang menyenangkan dapat mengelola respons stres tubuh dan membangun ketahanan sosial-emosional. Penelitian menunjukkan bahwa bermain meningkatkan kemampuan anak untuk merencanakan, mengatur, dan mengatasi tekanan hidup.

3 dari 4 halaman

Tips Ahli untuk Memprioritaskan Waktu Bermain Balita

Sahabat Fimela, untuk memaksimalkan The Power of Play, ada beberapa tips dari para ahli yang bisa Anda terapkan. Pertama, pastikan balita mendapatkan waktu bermain yang cukup dan seimbang setiap hari. American Academy of Pediatrics menyarankan minimal 30 menit bermain terstruktur yang difasilitasi orang dewasa, serta setidaknya satu jam bermain bebas dan mandiri.

Kedua, biarkan anak memimpin dalam aktivitas bermain. Dorong balita Anda untuk memilih permainan favorit mereka, memberikan mereka rasa kemandirian dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Memberi mereka waktu dan ruang untuk memerankan adegan imajiner akan membangun kepercayaan diri mereka.

Ketiga, manfaatkan lingkungan sekitar sebagai arena bermain. Bermain di luar ruangan sangat penting untuk melatih semua indra anak dan membangun keterampilan kesadaran spasial serta keseimbangan. Bahkan, aktivitas sehari-hari seperti membersihkan rumah atau berbelanja bisa diubah menjadi momen bermain yang edukatif.

Keempat, libatkan diri Anda secara aktif dan berinteraksi dengan balita saat bermain. Waktu dan perhatian Anda adalah hadiah terbaik. Bicarakan apa yang sedang Anda dan anak lakukan, ulangi kata-kata baru, dan puji perilaku baik mereka. Ingat, batasi arahan agar anak tetap menjadi pemimpin dalam sesi bermain khusus ini.

Kelima, ciptakan lingkungan bermain yang mendukung, aman, merangsang, dan terorganisir. Sediakan mainan yang mendorong kreativitas seperti balok atau krayon. Mainan sederhana seperti bola atau puzzle juga sangat efektif. Pastikan lingkungan bebas dari gangguan, seperti mematikan televisi, agar anak bisa fokus.

Keenam, jangan takut membiarkan anak merasa bosan. Sedikit kebosanan justru baik untuk perkembangan sehat, membantu mereka mengembangkan keterampilan penting seperti perencanaan, regulasi emosi, dan pemecahan masalah. Ini juga memicu kreativitas dan imajinasi mereka.

Ketujuh, pertimbangkan untuk melibatkan teman sebaya. Penting bagi anak untuk menjalin hubungan sosial. Atur jadwal bermain atau cari kesempatan agar anak Anda bisa berinteraksi dengan anak-anak lain di taman atau perpustakaan.

Terakhir, jadwalkan waktu bermain khusus setiap hari. Bahkan jika hanya 5-10 menit, waktu ini memberikan kesempatan bagi anak untuk mendapatkan pujian dan perhatian positif dari Anda. Konsistensi akan memperkuat ikatan dan manfaat bermain.

4 dari 4 halaman

Manfaat Tersembunyi dari Setiap Momen Bermain

Di balik keceriaan dan tawa, The Power of Play juga menyimpan berbagai manfaat tersembunyi yang membentuk karakter dan kemampuan balita. Salah satunya adalah pengembangan keterampilan pengambilan keputusan. Saat bermain, anak-anak seringkali dihadapkan pada pilihan, yang secara tidak langsung melatih mereka untuk membuat keputusan sendiri sejak usia dini.

Bermain juga sangat mendukung pengembangan kontrol diri. Melalui interaksi dengan aturan permainan atau teman sebaya, balita belajar mengelola impuls dan emosi mereka. Kemampuan ini sangat penting untuk kesuksesan akademis dan sosial di kemudian hari.

Selain itu, spontanitas dalam bermain mendorong anak untuk mengambil risiko yang terukur. Mereka berinteraksi dengan materi dan lingkungan baru, mencoba hal-hal yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Ini membangun keberanian dan kemampuan beradaptasi.

Bermain juga secara aktif melibatkan anak-anak dalam dunia di sekitar mereka, menumbuhkan kesadaran dan eksplorasi. Ini mempromosikan kebiasaan sehat dan rasa ingin tahu yang tak terbatas. Yang tak kalah penting, bermain adalah cara yang indah untuk membangun hubungan yang kuat antara anak dan pengasuh, menciptakan ikatan emosional yang mendalam.

Terakhir, bermain adalah sarana bagi anak-anak untuk mempelajari dan mempraktikkan nilai-nilai budaya keluarga mereka. Mereka belajar bagaimana berinteraksi, menggunakan objek, dan bahasa komunitas mereka, menjadikan bermain sebagai jembatan penting menuju pemahaman dunia sosial mereka.