5 Tanda Anak Mengalami Bullying di Sekolah yang Perlu Orangtua Waspadai

Vallerie Angelique EffendiDiterbitkan 07 November 2025, 15:45 WIB

Fimela.com, Malang Sebagai orang tua, kamu tentu paling mengenal perubahan sikap anak. Saat mereka tiba-tiba terlihat murung, mudah marah, atau kehilangan semangat untuk melakukan hal-hal yang dulu mereka sukai, bisa jadi itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah. 

Salah satu kemungkinan yang perlu diwaspadai adalah bullying, bentuk kekerasan fisik maupun emosional yang sering terjadi di lingkungan sekolah atau bahkan dunia maya.

Anak-anak yang mengalami perundungan biasanya tidak langsung menceritakannya karena merasa takut, malu, atau khawatir tidak akan dipercaya. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting untuk peka terhadap sinyal-sinyal kecil yang mereka tunjukkan.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Enggan berangkat ke sekolah tanpa alasan yang jelas

Anak mencari alasan untuk tidak ke sekolah. (Foto: Unsplash.com/Marcos Paulo Prado).

Jika anak tiba-tiba menolak pergi ke sekolah atau sering mencari alasan untuk bolos, bisa jadi mereka sedang mencoba menghindari seseorang atau situasi yang membuatnya tidak nyaman. Perhatikan bila hal ini terjadi berulang tanpa sebab medis yang jelas, ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa anak sedang mengalami tekanan sosial di sekolah.

3 dari 6 halaman

Mengeluh sakit perut atau sakit kepala secara berulang, terutama di pagi hari sebelum sekolah

Anak selalu mengeluh. (Foto: Unsplash.com/Caleb Woods)

Keluhan fisik seperti sakit perut atau sakit kepala sering kali menjadi manifestasi dari stres atau kecemasan. Anak mungkin tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa takutnya, sehingga tubuhnya bereaksi lewat gejala fisik ini.

4 dari 6 halaman

Terlihat cemas atau sedih setiap kali akhir pekan berakhir dan harus kembali ke sekolah

Anak terlihat cemas. (Foto/Dok: pexels.com/Mikhail Nilov)

Perhatikan perubahan suasana hati anak menjelang Senin pagi. Bila mereka tampak murung, mudah menangis, atau sulit tidur saat liburan berakhir, bisa jadi mereka sedang mengkhawatirkan situasi tidak menyenangkan yang akan dihadapi di sekolah.

5 dari 6 halaman

Menjadi lebih pendiam dan tertutup, atau sebaliknya

Anak menangis./copyright pexels.com/Yan Krukau

Setiap anak punya cara berbeda dalam merespons tekanan. Ada yang menarik diri dan tidak banyak bicara, tapi ada juga yang melampiaskan stres dengan sikap mudah marah atau melawan. Perubahan mendadak dalam perilaku sosial mereka sebaiknya tidak diabaikan.

6 dari 6 halaman

Pakaian atau barang-barang pribadi seperti buku, alat tulis, dan tas sering rusak atau hilang tanpa penjelasan

Memperhatikan barang anak. (Foto/Dok: freepik.com)

Kerusakan atau kehilangan barang secara berulang bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami kekerasan fisik atau perundungan verbal yang disertai perampasan barang. Anak mungkin malu untuk menceritakannya karena takut dimarahi atau diejek lebih lanjut.

Mencegah dan menangani bullying bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga tanggung jawab bersama antara orang tua, guru, dan lingkungan sosial anak. Dengan kepekaan dan komunikasi yang terbuka, anak akan merasa lebih aman untuk bercerita. Tunjukkan bahwa kamu selalu ada untuk mereka karena dukungan dari keluarga adalah pelindung paling kuat yang bisa dimiliki seorang anak.