3 Tanda Tubuhmu Butuh Istirahat dari Media Sosial

Nikki AletaDiterbitkan 20 November 2025, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Di era digital sekarang, media sosial sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, tangan otomatis membuka aplikasi di handphone, entah untuk sekedar scrolling, membalas pesan, menonton video, atau mencari hiburan. Tapi, di balik keseruannya, tanpa sadar media sosial bisa menyerap banyak energi mental dan emosional. 

Setelah terlalu lama terpapar konten orang lain di media sosial, sering muncul perasaan cemas, stres, atau bahkan perasaan tidak cukup baik. Alhasil, kondisi ini meningkatkan rasa insecure dan FOMO. Tubuh dan pikiran tanpa sadar mulai lelah. Itulah kenapa penting untuk mengenali kapan diri sebenarnya butuh “jeda” dari dunia digital. 

Berikut ini FIMELA merangkum tiga sinyal dari tubuh untuk istirahat sejenak dari media sosial. Siapa tahu sahabat FIMELA sedang merasakannya. Yuk, simak sahabat FIMELA!

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Sering Merasa Cemas atau Gelisah

merasa cemas padahal tidak terjadi apa-apa./copyright. pexels/

Pernahkah sahabat FIMELA, setelah membuka media sosial, tiba-tiba merasa tidak tenang, padahal tidak terjadi apa-apa? Kondisi ini adalah sinyal yang diberikan tubuh, tanda awal kelelahan mental. paparan berita, drama, hingga perbandingan hidup di dunia maya bisa memicu rasa cemas tanpa disadari. Jika sahabat FIMELA mengalami kondisi serupa, coba beri diri waktu untuk detox dari media sosial sejenak. Jauhkan handphone dan lakukan hal lain yang lebih bermanfaat. 

3 dari 4 halaman

Sulit Fokus dan Produktivitas Menurun

mudah terdistraksi./copyright. pexels/

Terlalu sering berpindah dari satu platform media sosial ke platform lainnya membuat otak terbiasa dengan distraksi. Alhasil, otak jadi susah fokus, bahkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana. Selain itu, bila sahabat FIMELA terus-menerus terganggu oleh notifikasi dan keinginan untuk memeriksa media sosial, tingkat produktivitas akan menurun. 

4 dari 4 halaman

Perbandingan dan Perasaan FOMO Terus-Menerus

membandingkan diri terus-menerus./copyright. pexels/

Media sosial seringkali mendorong seseorang untuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain yang terlihat menarik di dunia maya. Perbandingan ini terus-menerus menimbulkan perasaan bahwa diri sendiri tidak mampu, rendah diri, dan iri hati. Perasaan ini justru akan merugikan kesejahteraan mental seseorang. Selain itu,  rasa takut untuk ketinggalan peristiwa atau informasi terbaru juga dapat menjadi sinyal. Jika sahabat FIMELA  terus-menerus memeriksa media sosial agar tidak tertinggal, maka perlu adanya detox media sosial. 

Istirahat dari media sosial bukan berarti ketinggalan tren atau kehilangan koneksi. Justru, istirahat ini memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk kembali hidup dalam kehidupan nyata. Jadi, jangan ragu untuk beristirahat sejenak dari media sosial ya, sahabat FIMELA!