Hari Ayah dan Krisis Kehadiran: Cegah Bahaya Fatherless yang Mengancam Masa Depan Anak

Endah WijayantiDiterbitkan 12 November 2025, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Di banyak keluarga, sosok ayah sering kali dikaitkan dengan tanggung jawab finansial dan ketegasan. Di balik peran itu, ada kebutuhan emosional anak yang sama pentingnya, yaitu kehadiran yang penuh perhatian. Banyak anak tumbuh dengan figur ayah yang ada di rumah, tetapi tidak benar-benar hadir dalam keseharian mereka.

Pada Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November, suatu momen dari keluarga Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia menjadi pengingat tentang arti hadir dalam makna sebenarnya. Mereka menunjukkan bahwa kasih sayang dan dukungan ayah memiliki dampak nyata terhadap rasa percaya diri dan kebahagiaan anak.

2 dari 8 halaman

Pentingnya Dukungan dan Kehadiran Orangtua bagi Anak

Momen Hangat dari Dukungan Ayah kepada Buah Hati Tercinta./Copyright instagram.com/glennalinskie

Beberapa waktu lalu, Glenn dan Chelsea tampak hadir mendukung putri mereka, Nastusha, dalam turnamen baseball.

Nastusha yang dikenal senang berolahraga tampil dengan semangat tinggi, terutama ketika melawan tim asal Jepang. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan membanggakan, tetapi yang lebih berharga adalah momen kebersamaan yang terjalin di sana.

Glenn terlihat haru saat menyaksikan bagaimana putrinya berjuang dan menikmati prosesnya. Ia dan Chelsea ada di sana, memberi dukungan penuh dengan tatapan dan semangat yang menenangkan.

Bagi Nastusha, kehadiran orang tuanya menjadi sumber keyakinan bahwa usahanya dihargai dan perjuangannya tidak sendirian.

Sahabat Fimela, momen sederhana seperti ini memberi pelajaran penting: kehadiran ayah bukan sekadar menemani, tetapi juga memberikan rasa aman dan keberanian bagi anak untuk mencoba hal baru.

3 dari 8 halaman

Sosok Ayah Memiliki Peran Penting pada Tumbuh Kembang Anak

Sosok Ayah Memiliki Peran Penting pada Tumbuh Kembang Anak./Copyright depositphotos.com/nattakorn 

Istilah fatherless tidak selalu berarti anak tumbuh tanpa ayah. Banyak anak yang hidup bersama ayahnya, tetapi tidak merasakan kehangatan atau kedekatan emosional. Ketika komunikasi terbatas dan hubungan terasa kaku, anak bisa merasa jauh meski secara fisik ayah selalu ada di rumah.

Kondisi ini berdampak pada perkembangan emosional anak. Mereka mungkin tumbuh dengan rasa kurang percaya diri, sulit mengekspresikan emosi, atau ragu mengambil keputusan karena tidak terbiasa mendapatkan dukungan emosional. Kehadiran ayah yang aktif berinteraksi dan menunjukkan empati dapat membantu anak membangun fondasi kepercayaan diri yang kuat.

Setiap anak membutuhkan ayah yang bisa mendengarkan, memahami, dan memberi contoh lewat tindakan. Hal sederhana seperti bertanya tentang hari mereka, memuji usaha mereka, atau menemani di saat kecewa, dapat membuat anak merasa dilihat dan dihargai.

4 dari 8 halaman

Kehadiran Emosional: Fondasi Aman bagi Anak

Kehadiran Emosional: Fondasi Aman bagi Anak./Copyright depositphotos.com/1stfootage

Dalam buku The Power of Showing Up, Daniel Siegel dan Tina Payne Bryson menjelaskan bahwa setiap anak membutuhkan empat hal dasar dari orang tua: merasa terlindungi (safe), terlihat (seen), ditenangkan (soothed), dan merasa aman (secure).

Ketika ayah hadir dengan perhatian penuh, anak merasa diterima apa adanya. Saat anak gugup sebelum tampil, ayah yang memberi dorongan lembut bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Saat anak kecewa, ayah yang menenangkan mengajarkan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses belajar.

Kehadiran emosional seperti ini tidak bisa digantikan oleh hal lain. Anak yang tumbuh dengan rasa aman akan lebih mudah menjalin hubungan sehat, memiliki empati, dan mampu menghadapi tantangan dengan tenang.

5 dari 8 halaman

Momen Hangat dari Dukungan Glenn dan Chelsea kepada Buah Hati Tercinta

Pentingnya Dukungan dan Kehadiran Orangtua bagi Anak./Copyright instagram.com/glennalinskie

Kemenangan Nastusha dalam turnamen baseball menjadi simbol kecil dari dampak besar kehadiran orang tua.

Glenn dan Chelsea tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga sebagai pendamping yang memahami arti proses. Mereka memberi kesempatan bagi anaknya belajar, mencoba, dan ikut menunjukkan rasa bangga dengan setiap kemajuan.

Ketika orangtua memberikan ruang bagi anak untuk berkembang sambil tetap memberi dukungan emosional, anak tumbuh dengan keseimbangan antara keberanian dan empati. Mereka tidak takut gagal karena tahu bahwa di balik setiap usaha, ada orang tua yang selalu mendukung dengan tulus.

Dari keluarga Glenn dan Chelsea, kita bisa melihat bahwa dukungan bukan tentang seberapa sering hadir, tetapi seberapa dalam kehadiran orangtu bisa dirasakan oleh anak.

6 dari 8 halaman

Hadir di Tengah Kesibukan: Tantangan Ayah Masa Kini

Hadir di Tengah Kesibukan: Tantangan Ayah Masa Kini./Copyright depositphotos.com/kiankhoon

Banyak ayah masa kini dihadapkan pada dilema antara pekerjaan dan waktu bersama keluarga. Hanya saja, kehadiran sejati tidak selalu bergantung pada lamanya waktu, melainkan pada kualitas interaksi yang terjadi.

Lima menit berbicara dengan perhatian penuh bisa jauh lebih bermakna daripada satu jam bersama tanpa keterlibatan emosional. Menanyakan bagaimana perasaan anak, mendengarkan cerita kecil mereka, atau menunjukkan kebanggaan saat mereka berusaha adalah bentuk kehadiran yang berharga.

Anak tidak menuntut kesempurnaan dari ayahnya. Mereka hanya membutuhkan kepastian bahwa ayah akan hadir saat dibutuhkan, bukan hanya untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan.

7 dari 8 halaman

Saat Ayah Hadir, Anak Merasa Lebih Kuat

Saat Ayah Hadir, Anak Merasa Lebih Kuat./Copyright depositphotos.com/havucvp

Anak yang memiliki hubungan positif dengan ayah cenderung memiliki ketahanan emosi yang lebih baik. Mereka lebih mudah bersosialisasi, memiliki rasa empati tinggi, dan mampu mengelola stres dengan sehat.

Kehadiran ayah membantu anak memahami nilai tanggung jawab, disiplin, dan empati dalam keseharian. Melalui interaksi kecil seperti bermain, berdiskusi, atau sekadar tertawa bersama, anak belajar mengenal dunia dengan cara yang aman dan menyenangkan.

Hubungan ayah dan anak bukan hanya soal pola asuh, tetapi juga soal membangun rasa saling percaya. Dari situ, anak belajar bahwa cinta dan dukungan adalah kekuatan yang membentuk karakter mereka.

8 dari 8 halaman

Menjadikan Kehadiran sebagai Hadiah Terbaik

Menjadikan Kehadiran sebagai Hadiah Terbaik./Copyright freepik.com/author/tirachardz

Hari Ayah Nasional adalah waktu yang tepat untuk mengingatkan kembali makna hadir bagi keluarga. Tidak ada ayah yang sempurna, tetapi setiap upaya untuk terlibat akan selalu berarti bagi anak.

Anak-anak mungkin lupa pada hal-hal yang kita belikan, tetapi mereka akan selalu ingat siapa yang menemani saat mereka takut atau bangga atas keberhasilannya. Kehadiran ayah akan menjadi kenangan yang membentuk rasa aman dan kasih sayang dalam diri anak sepanjang hidupnya.

Kehadiran bukan sekadar tindakan fisik, melainkan suatu bentuk cinta yang paling nyata. Saat seorang ayah memilih untuk hadir dengan hati terbuka, ia sedang memberi anaknya hadiah terbaik: keyakinan bahwa mereka dicintai, dihargai, dan cukup.