Fimela.com, Jakarta Enam dekade bukan waktu yang singkat untuk mempertahankan reputasi, apalagi di industri kuliner yang begitu kompetitif. Namun Ruth’s Chris Steak House mampu membuktikan diri sebagai ikon luxury dining yang tetap relevan, digemari, dan menjadi tolak ukur kualitas steak terbaik di dunia. Berawal dari sebuah restoran kecil di New Orleans, jaringan steak house ini kini telah menjelma menjadi brand global. Di Asia saja, terdapat 16 restoran Ruth’s Chris Steak House yang tersebar di Jepang, Hong Kong, Taiwan, Singapura, hingga Jakarta, membawa tradisi dan cita rasa otentik yang tidak berubah sejak 1965.
Di momen perayaan 60 tahunnya, Ruth’s Chris Steak House merayakan warisan panjang sang pendiri dengan menghadirkan menu spesial yang membawa kembali nostalgia masa lampau, sambil tetap mempertahankan teknik memasak legendaris yang telah menjadi simbol restoran ini, Sizzling Steak.
Warisan Ruth Fertel: Single Mom yang Mengubah Dunia Steak
Kesuksesan Ruth’s Chris tidak akan pernah ada tanpa keberanian seorang perempuan bernama Ruth Fertel, seorang ibu tunggal yang tengah berjuang menghidupi dua anaknya. Pada 1965, dengan tekad yang luar biasa, ia memutuskan membeli Chris Steak House, sebuah restoran kecil yang cukup terkenal di New Orleans saat itu. Keputusan itu bukan tanpa risiko. Untuk membelinya, Ruth menggadaikan rumahnya, mempertaruhkan masa depan demi harapan bahwa bisnis ini bisa menjadi pintu rezeki baginya dan keluarganya.
Meski memiliki latar belakang sains, bukan kuliner, Ruth justru memanfaatkan pengetahuan ilmiahnya untuk mengembangkan restoran tersebut. Ia mempelajari reaksi panas, teknik memasak, dan cara mempertahankan kelembapan daging. Dari sinilah lahir metode memasak yang kini begitu identik dengan Ruth’s Chris: teknik sizzling dan broiling bersuhu ekstrem.
What's On Fimela
powered by
Sizzling Steak: Identitas Ruth’s Chris Selama 60 Tahun
Jika ada satu hal yang membuat Ruth’s Chris berbeda dari steak house mana pun di dunia, itu adalah ritual ikonik saat steak datang ke meja. Suara mendesis, aroma butter panas yang langsung menyeruak, dan potongans USDA Prime steak yang baru saja keluar dari broiler bersuhu 982°F (sekitar 525°C). Sensasi inilah yang melahirkan istilah Sizzling Steak yang hadirkan pengalaman multisensori yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memenuhi ruangan dengan suara dan aroma yang menggugah selera.
Teknik sizzling ini bukan sekadar gimmick. Ini adalah identitas Ruth’s Chris. Sudah 60 tahun tradisi tersebut dipertahankan dan diwariskan, menjadikannya simbol konsistensi kualitas dan dedikasi terhadap pengalaman makan yang tak tertandingi.
Di balik pengalaman sizzling yang menggoda itu, terdapat teknik broiling bersuhu sangat tinggi yang dikembangkan langsung oleh Ruth. Dengan memanaskan broiler hingga 982°F, permukaan daging dapat mengkaramel dengan cepat. Proses ini menghasilkan lapisan luar yang renyah, sekaligus mengunci kelembapan di bagian dalam sehingga steak tetap juicy dan lembut.
Inilah alasan mengapa steak Ruth’s Chris selalu memiliki tekstur yang sempurna, kulit luar memiliki char yang kaya rasa, sementara bagian dalamnya tetap moist dan meleleh di mulut. Teknik ini adalah salah satu inovasi paling brilian Ruth, yang memadukan prinsip sains dan intuisi kuliner.
Merayakan 60 Tahun dengan Menu Spesial ala New Orleans
Tidak ada yang lebih ikonik dari momen ketika steak panas diletakkan di atas piring yang juga dipanaskan hingga 500°F, lalu diberi butter dingin yang langsung meleleh dan menciptakan sizzling yang khas. Ruth memiliki filosofi yang terkenal:“Steak harus datang ke meja dalam keadaan hidup.”
Bukan hidup secara harfiah—melainkan “hidup” dalam dentingan suara sizzling, aroma butter, dan sensasi panas yang membuat pecinta steak tak sabar untuk menyantapnya. Ritual ini bukan hanya soal rasa, melainkan pengalaman. Piring panas menjaga suhu steak tetap optimal hingga gigitan terakhir. Butter yang meleleh memberikan aroma dan rasa yang mendalam, menjadikan setiap potongan terasa istimewa.
Untuk merayakan enam dekade perjalanan spektakuler ini, Ruth’s Chris Steak House menghadirkan menu spesial yang terinspirasi dari cita rasa Creole, kekayaan kuliner khas New Orleans yang dipengaruhi gaya memasak Eropa.
Hidangan ini disajikan sebagai package lengkap yang terdiri dari:
1. Seafood Trio: Kombinasi mewah Crab Cake, Scallop, dan Oyster—mencerminkan karakter kuliner pesisir New Orleans yang kaya bahan segar.
2. Petite Fillet with Truffle Crust: Sizzling steak klasik Ruth’s Chris yang disempurnakan dengan truffle butter, memberikan aroma earthy yang elegan.
3. New Orleans Cheese Cake: penutup manis yang memadukan kelembutan cheesecake dengan sentuhan khas kota kelahiran Ruth’s Chris.
Paket spesial ini dibanderol Rp 1.450.000 dan tersedia hingga Februari 2026.
Enam puluh tahun setelah Ruth Fertel mengambil keputusan berani yang mengubah hidupnya, warisan dan semangatnya terus hidup di setiap piring steak yang berdenting panas. Dari New Orleans ke Asia, dari sebuah restoran kecil ke jaringan global, Ruth’s Chris Steak House adalah bukti nyata bahwa keberanian seorang ibu tunggal bisa menciptakan legasi kuliner yang mendunia.