Hitung Detak Jantung Ideal Anda sebelum Berolahraga, Ini Caranya!

Nazwa Putri KurniawanDiterbitkan 22 Desember 2025, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Olahraga merupakan salah satu cara paling efektif untuk menjaga tubuh tetap bugar, meningkatkan stamina, dan melindungi kesehatan jantung. Meski begitu, masih banyak yang berolahraga tanpa memahami bagaimana respons tubuh terhadap peningkatan aktivitas fisik, khususnya detak jantung.

Padahal, mengetahui detak jantung ideal sebelum maupun saat berlatih sangat penting untuk memastikan latihan berlangsung aman dan memberikan hasil yang optimal. Ketika kita memahami batas kerja jantung, intensitas olahraga bisa diatur sesuai kemampuan sehingga risiko cedera, pusing, atau kelelahan berlebihan dapat dicegah.

Selain berpengaruh pada keamanan latihan, detak jantung ideal juga berkaitan erat dengan target olahraga yang ingin dicapai. Berdasarkan sumber dari onepeleton.com, jika tujuan membakar lemak, ada zona denyut nadi tertentu yang paling efektif membantu menurunkan berat badan. Berbeda lagi jika yang difokuskan adalah meningkatkan endurance atau memperkuat fungsi jantung.

Sayangnya, sebagian besar orang masih mengandalkan rasa lelah sebagai acuan, tanpa menyadari bahwa tubuh memiliki indikator yang jauh lebih akurat melalui detak jantung. Mengetahui angka yang sesuai, dapat memantau performa latihan secara lebih terukur tanpa perlu perangkat khusus yang canggih.

Melalui artikel ini, akan dipandu untuk menghitung detak jantung ideal dengan metode yang sederhana dan mudah diterapkan kapan saja. Penjelasan mengenai zona detak jantung berdasarkan usia dan cara mengecek denyut nadi secara mandiri juga akan dijabarkan agar bisa memulai olahraga dengan lebih percaya diri.

Jadi, sebelum memulai sesi latihan berikutnya, kenali dulu sinyal tubuh. Memahami ritme jantung pribadi, olahraga dapat menjadi lebih efektif, aman, dan tepat sasaran dalam mencapai tujuan kesehatan.

2 dari 3 halaman

Cara mengetahui detak jantung ideal saat berolahraga

Cara mengetahui detak jantung ideal saat berolahraga adalah dengan menghitung detak jantung maksimal berdasarkan usia dan menyesuaikannya dengan tujuan latihan. (Foto: OlgaVolkovitskaia/Pixabay)

Sebelum menentukan detak jantung ideal, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu Detak Jantung Maksimal (Maximum Heart Rate/MHR). Cara menghitungnya sangat mudah menggunakan rumus umum berikut:

MHR = 220 − usia

Contoh: Jika usia Anda 30 tahun: 220 − 30 = 190 denyut per menit (dpm) Angka tersebut menjadi batas tertinggi detak jantung saat melakukan olahraga intens.

Zona detak jantung berdasarkan tujuan latihanDetak jantung ideal menyesuaikan target olahraga yang ingin dicapai:

  • 50–60% dari MHR → cocok untuk pemanasan atau aktivitas ringan, terutama bagi pemula
  • 60–70% dari MHR → paling efektif untuk membakar lemak dan meningkatkan metabolisme
  • 70–80% dari MHR → membantu meningkatkan stamina dan kapasitas kardio
  • 80–90% dari MHR → ditujukan untuk peningkatan performa fisik pada yang sudah terlatih
  • 90–100% dari MHR → intensitas sangat tinggi dan hanya dilakukan dalam waktu singkat

Contoh perhitungan zona pembakaran lemak untuk usia 30 tahun: 190 × 60% = 114 dpm 190 × 70% = 133 dpm ➡️ Jadi rentang 114–133 dpm merupakan zona ideal untuk membakar lemak. 

3 dari 3 halaman

Cara memantau detak jantung

Cara memantau detak jantung dapat dilakukan dengan alat pemantau atau menghitung denyut nadi secara manual. (Foto: JanBaby/Pixabay)

Ada beberapa cara praktis untuk mengecek denyut nadi:

  • Menggunakan smartwatch atau alat pemantau detak jantung
  • Meletakkan dua jari di pergelangan tangan/leher, hitung denyut 15 detik lalu dikali 4
  • Mengecek detak secara berkala di sela latihan atau setelah olahraga

Tips aman dalam berolahraga

  • Mulai dari intensitas rendah dan tingkatkan perlahan
  • Jika muncul pusing, sesak, atau nyeri dada, hentikan latihan segera
  • Selalu sesuaikan intensitas dengan kondisi fisik masing-masing